Menlu Retno Akan 'Terbang' ke Palestina Bawa 2 Misi Penting

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi direncanakan melakukan lawatan resmi ke Palestina untuk beberapa agenda penting.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 10 Mar 2016, 16:11 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016, 16:11 WIB
20160306-Kerjasama Indonesia dan Afganistan- Retno Marsudi-Jakarta- Faizal Fanani
Menlu Afghanistan, Salahuddin Rabbani (kiri) dan Menlu RI, Retno Marsudi menggelar preskon di sela pertemuan KTT LB OKI di Jakarta, Minggu (6/2/2016). Indonesia dan Afganistan membahas proyek Indonesian Islamic Center (IIC) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi direncanakan melakukan lawatan resmi ke Palestina. Kunjungan tersebut ditujukan untuk membahas beberapa agenda penting.

Lawatan tersebut dilaksanakan usai Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI. Pertemuan tersebut sengaja digelar mendadak untuk membahas masalah Palestina dan Yerusalem.

"Tanggal 13 ini Menlu akan ke Ramallah," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di pres briefing mingguan, di Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Pria yang kerap disapa Tata ini menekankan, setidaknya ada 2 agenda penting Menlu di Palestina. Antara lain, peningkatan hubungan bilateral kedua pembukaan Konsulat Kehormatan di Ramallah.

"Ibu Menlu akan melakukan bilateral dengan Menlu Palestina Riyad al-Maliki dan Presiden Mahmoud Abbas. Ibu juga akan resmikan konsulat kehormatan di Palestina," sebut Tata.

Tata menjelaskan, perjalanan Menlu ke Timur Tengah, tidak hanya ke Palestina. Sebelum ke sana, mantan Dubes RI untuk Belanda ini akan menuju di Yordania.

"Menlu di Yordania pada 12-13 Maret. Ada pertemuan bilateral dengan Menlu dan PM Yordania," papar Tata.

Sama seperti lawatan ke Palestina, di Yordania beberapa isu akan dibawa Menlu Retno. Termasuk bagaimana kedua negara meningkatkan hubungan bilateral.

"Isu (yang dibawa ke Yordania) peningkatkan mekanisme bilateral ekonomi, investasi, pendidikan dan people to people contact. Lalu isu yang dibahas di OKI akan dibahas singkat di sana," pungkas Tata.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya