Liputan6.com, Dubai - Ini adalah selfie terakhir Anna Sergeeva. Gadis cantik asal Rusia itu tersenyum ke arah ponsel pintar di tangannya. Foto itu ia ambil di dalam pesawat FlyDubai FZ981, beberapa jam sebelum burung besi itu terhempas di dekat landasan Bandara Rostov-on-Don, Sabtu 19 Maret 2016.
Anna bekerja sebagai perias wajah profesional di Dubai selama 6 bulan terakhir. Sebelumnya, ia berniat pulang ke kampung halamannya selama seminggu.
"Anna tinggal di Dubai selama 6 bulan belakangan, ia bekerja untuk membantu ibu dan adik lelakinya yang baru berusia 11 tahun," kata temannya, Karina, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (29/3/2016).
Perempuan 25 tahun itu dilaporkan membeli tiket di menit-menit terakhir ke Rostov-on-Don.
Baca Juga
Anna diantar Yana Rudi, koleganya di salon kecantikan di Dubai. Ia berfoto selfie sesaat setelah naik ke pesawat Boeing 737-800.
"Anna tiba-tiba saja membeli tiket, tanpa merencanakannya sebelumnya," kata Rudi kepada GulfNews, seperti dikutip dari News.com.au.
"Ia berniat liburan untuk menemui teman-temannya di sana. Ia pernah bekerja di Rostov sebelum ke Dubai."
Dalam kenangan Rudi, mendiang Anna adalah sosok yang baik dan kerap menolong sesama.
"Kami sangat terguncang. Orang-orang menangis. Semua yang mengenal dirinya berdatangan ke salon membawa bunga."
Anna ada di antara 62 orang yang menjadi korban saat pesawat FZ981 menghantam tanah, di tengah upaya pilot mendaratkan burung besi itu -- setelah berjam-jam berputar-putar di atas landasan akibat cuaca buruk.
Perdana Menteri Dmitry Medvedev telah memerintahkan pihak berwenang untuk meneliti apakah aturan keamanan penerbangan Rusia harus diperketat pascakecelakaan.
Advertisement
Sudah diketahui bahwa cuaca buruk menjadi salah satu faktor kecelakaan, namun tanda tanya besar tercetus, mengapa FlyDubai FZ981 terus berupaya mendarat, sementara pesawat lain yang menuju bandara yang sama mengalihkan penerbangan ke tempat lain.
Sementara itu, instrumen perekam data penerbangan ditemukan utuh, tapi perekam suara kokpit yang merekam percakapan terakhir pilot rusak parah.
"Memori telah diambil dari kotak hitam dan sedang diolah," kata juru bicara Interstate Aviation Committee (IAC), yang menyelidiki kecelakaan itu, kepada Reuters.
Ia menambahkan, prosesnya mungkin memakan waktu antara beberapa minggu dan beberapa bulan.
Sejauh ini belum ada indikasi bahwa pesawat nahas akibat serangan. Media Rusia mengabarkan, ada dua teori utama yang dipertimbangkan oleh peneliti: dugaan kesalahan pilot atau kegagalan teknis.
Sementara itu, CEO FlyDubai Ghaith al-Ghaith mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan mengapa pesawat, yang usianya sekitar lima tahun itu, bisa jatuh.