Liputan6.com, Kabul - Ledakan besar mengguncang pusat kota Kabul, Afghanistan, Selasa 19 April 2016 sekitar pukul 09.45 waktu setempat. Kepulan asap tebal terlihat dari lokasi kejadian yang berada dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Seperti dikabarkan Reuters, belum ada laporan korban jiwa maupun luka yang diakibatkan insiden tersebut. Namun, kabar terbaru menyebut, sejumlah orang tewas dan luka akibat ledakan tersebut, demikian menurut Presiden Afghanistan.
Bunyi sirine meraung dari dalam kompleks kedutaan besar, yang juga berada tak jauh dari markas misi yang dikomandani NATO di Afghanistan.
Baca Juga
Belum ada indikasi apa penyebab ledakan tersebut, namun serangan roket relatif sering terjadi di Kabul.
Pihak Kedutaan Besar AS mengatakan, kedubes tidak terdampak ledakan tersebut. Demikian pula dengan perwakilan koalisi militer NATO yang menyebut, tak ada efek ledakan yang mereka rasakan.
Saksi mata mengatakan, ledakan keras terjadi di area Puli Mahmood Khan yang dikenal sibuk.
"Ledakan keras terjadi di area kabul dekat badan intelijen NDS, istana presiden, Departemen Pertahanan. Ada banyak gedung pemerintahan penting," tulis Josh Smith lewat akun Twitternya,
Sementara, pengguna Twitter lain, Ahmad Shuja menambahkan ledakan yang terjadi sekitar 10 mil dari tempatnya berada menggetarkan jendela.
Saksi mata lain yang berada dekat TKP melaporkan, mendengar rentetan tembakan lebih dari setengah jam pascaledakan.
Kepolisian Kabul, Afghanistan juga melaporkan terdengar berondongan peluru setelah ledakan terjadi. Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.