Liputan6.com, Jakarta - Kepala perwakilan Taipei Economic & Trade Office (TETO) untuk Indonesia, Chang Liang Jen, memberikan bantuan 6.000 masker jenis N95 kepada Palang Merah Indonesia (PMI)
"Hari ini kami akan menyerahkan masker N95 untuk membantu meringankan bencana di Indonesia," ujar Chang dalam acara penyerahan masker yang diadakan di Markas Pusat PMI di Jakarta, pada Kamis (21/4/2016).
Bantuan yang mewakili kepedulian pemerintah dan masyarakat Taiwan tersebut diterima langsung secara simbolis oleh Acting Chairman PMI, Ginandjar Kartasasmita.
Advertisement
"Masker tersebut akan didistribusikan ke daerah yang kekurangan pasokan berdasarkan data online yang dimiliki PMI," ujar Ginandjar sebagai tindak lanjut atas penyerahan bantuan tersebut.
Pemerintah Taiwan melalui TETO juga telah menyumbang uang sebesar US$200 ribu atau setara dengan Rp 2,6 miliar kepada Indonesia pada 15 Desember 2015. Bantuan tersebut ditujukan untuk merehabilitasi dampak maupun pencegahan bencana asap.
Baca Juga
Cheng juga mengatakan bahwa kerja sama antar pemerintah Indonesia dengan Taiwan sangat penting.
"Pertama karena Indonesia dan Taiwan merupakan bagian dari masyarakat dunia jadi kami harus saling membantu. Kedua, karena investor yang sudah memperoleh keuntungan di Indonesia ingin berkontribusi kembali ke masyarakat."
Dalam acara tersebut dipaparkan laporan akhir respon bencana kabut asap yang disampaikan oleh Kasubdiv Tanggap Darurat PMI, Ridwan Sobri.
"Sejak Juli 2015 terdapat bencana kabut asap yang terjadi di beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan," jelasnya.
Atas bencana tersebut, PMI meresponsnya dengan melakukan evakuasi pada masyarakat yang paling berisiko. Mereka juga melakukan distribusi masker dan membantu mensuplai air untuk pemadaman kebakaran hutan serta lahan.
"Daerah operasi kami berada di 7 provinsi, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan," ujar Ridwan.
Dalam mengatasi hal tersebut, mereka telah melakukan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BMKG, Departemen Kesehatan Provinsi, serta melibatkan Polisi dan Militer.
Selain itu PMI juga bekerja sama dengan mitra gerakan internasional lain, seperti International Federation Red Cross and Red Cressent (IFRC), American Red Cross, USAID, DFAT, dan TETO. 580 sukarelawan yang menjadi garda terdepan dalam mengatasi dan menanggulangi bencana juga dikerahkan oleh PMI.
Dengan bantuan mitra gerakan, PMI telah mempersiapkan sebanyak 26 rumah sehat, melakukan pelayanan kesehatan, sosialisasi kepada masyarakat, mendistribusikan air bersih dan masker ke tujuh provinsi yang terkena dampak asap.