Mengharukan, Suami Genggam Tangan Istri untuk Terakhir Kali

Sang suami meminta bertemu istrinya untuk yang terakhir kali, ia pun menggenggam tangannya dan memeluknya sebelum meninggal.

oleh Citra Dewi diperbarui 22 Mei 2016, 13:09 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2016, 13:09 WIB
Jim menggenggam tangan istrinya sebelum akhirnya ia meninggal
Jim menggenggam tangan istrinya di detik-detik akhir hidupnya (Chris Mininni)

Liputan6.com, Kingston - Sebuah foto mengharukan datang dari pasangan suami istri. Dalam gambar itu, mereka tampak bergandengan tangan di sebuah ruangan rumah sakit sebelum akhirnya sang suami menghembuskan napas terakhir.

Sang suami, Jim Minnini (58 tahun), dirawat di rumah sakit akibat penyakit kanker paru-paru. Di sana ia meminta agar dapat menggandeng tangan istrinya, Cindy -- untuk terakhirnya kali sebelum ia meninggal.

Cindy yang masih dirawat akibat serangan jantung, dipindahkan ke rumah sakit tempat Jim berada sehingga ia bisa mendampingi suaminya yang sedang menunggu ajal.

Foto mengharukan tersebut dibagikan oleh anak mereka, Chris, yang mengatakan bahwa ayahnya tak siap meninggal sebelum mengatakan selamat tinggal pada sang ibu.

Chris (21 tahun) berkata kepada The Whig, sejak awal menikah orangtuanya tak dapat dipisahkan. Ia juga bercerita bahwa ayahnya sangat bahagia ketika mengetahui bahwa sang ibu tengah hamil pada tahun 1994.

"Ia menangis, ia sangat senang. Itu merupakan hari terbaik di hidupnya," ujarnya.

Pasangan yang telah 24 tahun bersama itu hidup bahagia. Namun, 8 tahun lalu Jim didiagnosa mengidap kanker paru-paru dan pada 2012 pria itu divonis hanya memiliki kesempatan hidup sebesar 10 persen.

Setelah melakukan 75 kali kemoterapi dan beberapa sesi terapi radiasi, ayah dua anak itu akhirnya dirawat di Intensive Care Unit (ICU) rumah sait Kingston pada akhir April lalu.

Keesokan harinya, Cindy mengalami serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit di Brockville, Ontario.

Menyusul kondisi Jim yang memburuk, dokter memutuskan untuk memindahkan Cindy ke tempat Jim berada.

Jim didiagnosa mengidap kanker paru-paru 8 tahun yang lalu (Chris Mininni)

Dikutip dari Daily Mail, Minggu (22/5/2016), dokter pun membangunkan Jim sehingga kedua putranya dapat mengatakan bahwa Cindy sedang berada di ruang sebelah.

"Ketika ayahku mengetahui bahwa ia akan berpulang, wajahnya kaku dan langsung menggeleng. Namun ketika tahu bahwa ibu berada di kamar sebelah ICU, ia mulai menangis," ujar Chris.

Tak dapat berbicara, Jim menulis kata 'ibu' di selembar kertas.

Malam sebelum meninggal, Jim mengalami mimpi buruk sehingga pipa yang terpasang di tenggorokannya tertarik.

Nahasnya dokter tak dapat mengembalikan pipa tersebut, sehingga mereka membawanya ke ruangan Cindy untuk melihat sang istri terakhir kalinya.

Jim dan Cindy Mininni (kiri) dan anaknya Chris Mininni (Chris Mininni)

Cindy yang dibius dan tidur dengan nyenyak, tak sadar bahwa Jim memegang tangannya. Chris pun mengambil momen mengharukan tersebut agar sang ibu tahu bahwa suaminya sedang memegang tangannya ketika ia meninggal.

"Setelah gambar itu diambil, ia memeluknya," ujar Chris.

Jim meninggal beberapa jam kemudian, tepatnya pada 4 Mei 2016.

Saat ini Cindy telah kembali pulang ke rumah untuk masa pemulihan.

Chris pun berterima kasih kepada staf rumah sakit karena memutuskan untuk menempatkan orangtunya bersama-sama di saat-saat terakhir ayahnya.

"Ia (Jim) tak akan pergi jika ia tak mampu mengucapkan selamat tinggal padanya," ujar Chris.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya