Selamatkan 20 Sandera, Polisi Serbu Kafe Bangladesh

Menurut Amaq, media pemberitaan ISIS, kelompok militan itu mengaku bertanggung jawab atas serangan teror tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Jul 2016, 09:35 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2016, 09:35 WIB
Polisi di Kafe Holey Artisan Bakery, lokasi penyanderaan di Bangladesh. (Reuters)
Polisi di Kafe Holey Artisan Bakery, lokasi penyanderaan di Bangladesh. (Reuters)

Liputan6.com, Dhaka - Sekitar 20 orang dilaporkan menjadi sandera di Holey Artisan Bakery,sebuah kafe yang populer di kalangan ekspatriat. Drama penyanderaan Bangladesh itu masih berlangsung hingga Sabtu pagi sejak Jumat 1 Juli 2016 malam waktu setempat.

"Setelah beberapa jam tenang di sebuah kafe di Ibu Kota Bangladesh yang menjadi tempat teroris menyandera, terdengar suara tembakan keras udara pada Sabtu pagi," kata para saksi CNN yang dikutip Sabtu (2/7/2016).

Menurut laporan media setempat, polisi menyerbu restoran Holey Artisan Bakery yang terletak di Dhaka itu.

Insiden penyanderaan di Bangladesh itu diikuti baku tembak dengan polisi. Menewaskan sedikitnya dua perwira senior dan melukai 40 orang lainnya akibat pecahan peluru dari alat peledak.

"Ketika polisi baku tembak dengan kelompok bersenjata, para penyerang melemparkan bahan peledak di petugas," kata saksi mata di lokasi kejadian.

"Seorang polisi yang bertugas di stasiun terdekat ditembak mati," jelas Polisi Metropolitan Dhaka, Maruf Hasan.

"Seorang petugas kedua meninggal karena luka tembak," imbuh Detektif Polisi Wakil Komisaris Sheikh Nazmul Alam mengatakan kepada CNN.

Menurut Amaq, media pemberitaan ISIS, kelompok militan itu mengaku bertanggung jawab atas serangan teror tersebut. Kendati demikian, beberapa pejabat AS meragukan klaim itu.

Kendati ISIS mengklaim sejumlah serangan terakhir di Bangladesh melalui afiliasinya medianya, tetapi pemerintah secara konsisten membantah kehadiran militan itu di negerinya. Sementara serangan lainnya telah diklaim oleh kelompok-kelompok militan lokal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya