Liputan6.com, Barton Quarry - Jika dilihat tampilan luarnya, tempat itu terlihat seperti bangunan terbengkalai yang dihiasi oleh coretan-coretan grafiti.
Namun, jika ditelusuri lebih dalam, akan ditemukan sebuah terowongan yang berujung pada sebuah bunker yang dibangun pada zaman Perang Dingin.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (8/8/2016), lubang perlindungan tersebut dibangun di Barton Quarry, Inggris, dan merupakan tempat persembunyian keluarga kerajaan Inggris.
Advertisement
Tidak ada yang tahu mengenai bunker tersebut hingga seorang fotografer dan pembuat film asal Manchester, Andrew Brooks, merilis foto-foto terowongan tersebut untuk publik.
Dari dalam gambar dapat dapat dirasakan suasana mencekam, menyelimuti tempat yang dibangun untuk persembunyian Ratu Inggris dan keluarganya dari kemungkinan serangan nuklir Soviet (Rusia).
Bunker tersebut dibangun di kedalaman 30 meter di bawah permukaan tanah, dengan dinding beton setebal 3 meter dan pintu logam anti-ledakan.
"Kami menelusuri bunker itu lebih dalam dan menemukan sebuah terowongan yang membawa kami ke ruang perawatan tiga tingkat," kata Andrew.
"Penelusuran lubang tersebut sangat menegangkan. Aku rasa tempat itu adalah ruangan paling mengerikan yang pernah aku kunjungi," sambung pria berusia 39 tahun itu.
Seperti yang dapat terlihat di gambar, bunker tersebut tampak seperti telah dibakar sebelumnya. Dinding-dinding dipenuhi jelaga hitam dan permukaan lantai yang rusak hancur, ditemukan selama menelusuri bunker tersebut.
"Bunker ini digunakan sebagai ruang operasi komando tempur RAF (Royal Air Force) selama Perang Dunia II," kata Andrew.
Bangunan rahasia pemerintah tersebut pertama kali dipublikasikan pada Jumat Agung pada tahun 1963, ketika sekelompok orang yang dikenal sebagai Spies for Peace mengungkap rincian tempat tersebut.
"Aku terpaksa menahan diri untuk menyebarkan foto-foto tersebut, karena aku merasa tempat tersebut 'tidak aman'. Aku juga tidak ingin menarik perhatian," ujar sang fotografer.
Namun, hal tersebut berubah ketika Andrew mengetahui bahwa organisasi tersebut bekerja untuk membangun kembali bunker tersebut.
"Mereka memintaku untuk mengatakan bahwa bunker itu dijaga 24 jam sehari dalam seminggu. Jadi jika ada yang ingin melihat terowongan tersebut harus atas izin kelompok itu," jelas Andrew.
Fotografer itu juga mengatakan untuk saat ini pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengambil foto di tempat tersebut. Tapi, jika ingin mengelilingi terowongan rahasia tersebut, para penjelajah berusia 18 tahun ke atas dapat bekerja sebagai relawan dan membantu kelompok Spies for Peace.
Tapi, setelah persiapan selesai, bunker tersebut akan dibuka untuk umum. Seperti sebuah museum.
Bunker tersebut dibangun untuk salah satu tempat 'pelarian', menghindari kemungkinan serangan nuklir seperti yang pernah terjadi pada Perang Dunia II.
Setelah Hiroshima dan Nagasaki dibombardir, Inggris beranggapan London tidak akan selamat jika Soviet (Rusia) berencana untuk meluncurkan Nuklir ke negara mereka.
Oleh karena itu, bunker tersebut dirancang dan dibangun di beberapa wilayah di seluruh Inggris.