Sungai Gangga di India Banjir, Kremasi Dilakukan di Atap Rumah

Banyak orang India menganggap Sungai Gangga sangat suci, dan menggunakannya untuk tempat kremasi jenazah.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Agu 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 06:30 WIB
Kremasi di India terhambat banjir. (BBC/AFP)
Kremasi di India terhambat banjir. (BBC/AFP)

Liputan6.com, Varanasi - Banjir di kota suci India, Varanasi di negara bagian Uttar Pradesh menghentikan kremasi di sepanjang tepi sungai Gangga.

"Beberapa orang melakukan kremasi di atap rumah di kota itu," kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Rabu (24/8/2016).

Banyak orang India menganggap Sungai Gangga sangat suci, dan menggunakannya untuk tempat kremasi. Umat Hindu di sana percaya bahwa jika seseorang dikremasi di Varanasi, almarhum akan mencapai pembebasan dari penderitaan dari siklus kelahiran dan kematian.

Dua dari 80 Ghats -- area menuju sungai -- Gangga di Varanasi mengkhususkan diri dalam bisnis kremasi manusia.

"Ketika Ghats tak bisa digunakan untuk kremasi, atap havelis (rumah-rumah tua) dan bangunan tua lainnya di sepanjang Ghats digunakan untuk proses tersebut. Tapi dengan susah payah," kata juru bicara pemerintah Uttar Pradesh, Shailendra Pandey.

Utpal Upadhyay, salah satu warga kota mengatakan ini adalah "banjir terburuk di kota suci sejak tahun 1978".

"Sungai Gangga meluap, alirannya juga, dan orang-orang yang tidak mampu untuk mengkremasi. Orang-orang berdoa di rumah mereka dan jalanan yang tergenang banjir," kata Upadhyay kepada BBC.

Seorang pejabat menuturkan, halangan dalam kremasi juga mempengaruhi kota suci umat Hindu di Allahabad, Uttar Pradesh. Di mana material untuk proses tersebut menyala di gang-gang di dekatnya.

Banjir di sebagian besar wilayah India menewaskan sedikitnya 40 orang, dan menelantarkan puluhan ribu orang. Lebih dari 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah dalam beberapa hari terakhir di Uttar Pradesh dan Bihar, ketika sungai meluap akibat guyuran hujan lebat.

"Sedikitnya sembilan orang tewas di Uttar Pradesh, sementara 15 lainnya di Bihar ketika banjir melanda desa-desa dan kota," kata para pejabat manajemen bencana.

Menurut kantor berita Press Trust of India, beberapa orang juga tewas di pusat negara bagian Madhya Pradesh dalam 24 jam terakhir. 

Banjir India umum terjadi selama musim hujan antara Juni dan September. Tapi hujan yang berlebihan tahun ini menyebabkan Sungai Gangga dan anak sungainya meluap hingga tingkat bahaya di sekitar 20 kabupaten di Madhya Pradesh, Bihar dan Uttar Pradesh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya