Bukan Isu Kiamat, Ini 'Ancaman Nyata' Bagi Kelangsungan Bumi

Kenaikan suhu sebesar 3 derajat Celsius dapat mengakibatnya naiknya permukaan air laut, terjadinya gelombang panas, dan banjir parah.

oleh Citra Dewi diperbarui 27 Sep 2016, 20:01 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2016, 20:01 WIB
Ilustrasi polusi udara
Ilustrasi polusi udara (Reuters)

Liputan6.com, Stanford - Sebuah studi terbaru menunjukkan, kemungkinan Bumi akan mengalami kenaikan hingga suhu lima derajat Celsius jika gas rumah kaca di atmosfer tetap berada pada level saat ini.

"Stabilisasi pada tingkat gas rumah kaca saat ini kemungkinan akan membawa Bumi mengalami pemanasan hingga lima derajat Celsius dalam beberapa milenium ke depan," ujar sebuah penelitian yang dipublikasi di jurnal Nature.

Dikutip dari News.com.au, Selasa (27/9/2016), lima derajat merupakan nilai tengah dari jarak kenaikan suhu antara 3 hingga 7 derajat Celsius.

Meski terlihat rendah, namun kenaikan suhu sebesar 3 derajat Celsius dapat berdampak pada perubahan iklim, termasuk naiknya permukaan air laut, terjadinya gelombang panas mematikan, dan banjir parah.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB sebelumnya telah mengatakan, konsentrasi karbon dioksida telah melebihi 400 ppm. Hal tersebut diperkirakan dapat mendorong kenaikan temperatur global hingga 2-2,4 derajat Celsius pada abad 22.

Ilustrasi kenaikan permukaan air laut (Foto: Reuters).

Saat ini suhu Bumi telah meningkat satu derajat Celsius lebih tinggi dari batas temperatur pra-industri.

Studi terbaru yang dilakukan oleh ahli paleokimatologi dari Stanford University, Carolyn Synder, merupakan penelitian pertama yang mengumpulkan suhu rekor permukaan Bumi selama dua juta tahun.

Dilansir dari Daily Mail, Synder mengekstraksi 20.000 data dari 61 sedimen inti samudra untuk membangun timeline temperatur dalam interval 1.000 tahun. Ia kemudian menggunakan model iklim untuk menyimpulkan tren suhu yang lebih luas.

Dalam penelitian tersebut, ia menemukan bahwa perubahan suhu sangat berhubungan dengan level karbon dioksida.

Grafik kenaikan suhu Bumi (Daily Mail)

Berdasarkan penelitiannya, suhu rata-rata dari 5.000 tahun terakhir, lebih hangat dari temperatur Bumi pada 120.000 tahun yang lalu atau lebih.

Dengan hubungan tingkat karbon dioksida dan memperhitungkan faktor-faktor dan tren masa lalu, Synder menghitung kenaikan suhu yang dapat terjadi pada masa depan.

Ia mengatakan, peningkatan karbon dioksida di atmosfer dapat mendorong kenaikan suhu global sekitar 7 derajat Celsius. Hal tersebut diyakini akan mencairkan es dan menaikkan permukaan laut hingga puluhan meter.

Namun angka tersebut jauh lebih tinggi dari kebanyakan perkiraan. Para peneliti yang tak terlibat dalam studi tersebut memperingaktkan, asumsi tersebut bisa jadi salah.

Simak juga video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya