Dengan Nama 'Barry Soetoro', Obama Dikirim CIA ke Mars?

Obama mencanangkan tahun 2030 sebagai momentum pendaratan manusia ke Planet Mars. Bukan perjalanan sekali jalan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 13 Okt 2016, 06:31 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 06:31 WIB
Presiden Barack Obama menggagas mimpi mengirimkan manusia ke Mars
Presiden Barack Obama menggagas mimpi mengirimkan manusia ke Mars (Reuters)

Liputan6.com, Washington DC - Meski masa kepemimpinannya sebagai presiden Amerika Serikat tinggal hitungan Bulan, Barack Obama meretas peluang bagi negaranya untuk mengirimkan manusia ke Planet Mars pada tahun 2030 dan mengembalikan para astronot dengan selamat ke Bumi.

Obama, dalam op-ed atau artikel opini yang dimuat CNN pada Selasa 11 Oktober 2016,  juga mengumumkan bahwa pemerintah AS bekerja sama dengan mitra komersial untuk membangun habitat yang bisa mempertahankan dan mengirim astronot dalam misi jangka panjang menjelajah angkasa hingga ke Mars.

Ke depan, kata Obama, penjelajahan antariksa tak hanya sekedar berkunjung, tapi juga menetap -- menciptakan koloni lain di luar Bumi.

Sejatinya, Obama punya keterkaitan kuat dengan Mars. Pada 15 April 2010, di Kennedy Space Center -- di mana manusia pertama ke Bulan diberangkatkan, ia juga mengungkapkan cita-citanya mengirim manusia ke asteroid, kemudian Planet Mars.

Penampakan mirip wajah Obama juga pernah dilaporkan ada di permukaan Mars.

Penampakan 'wajah' Barack Obama di permukaan Mars (Daily Mail)


Dan, tak hanya itu. Meski lebih mirip teori konspirasi daripada fakta, nama Obama disebut pada November 2011 oleh Andrew D. Basiago dan William Stillings, yang mengklaim menjadi bagian dari pelatihan CIA pada 1980-an, yang kemudian melakukan teleportasi ke Mars.

Menurut mereka, salah satu peserta program atau 'chrononauts' adalah pemuda 19 tahun yang kelak menjadi Presiden ke-44 AS. Kala itu, Obama diduga menggunakan nama 'Barry Soetoro' -- sebagai penghormatan pada ayah tirinya yang orang Indonesia, Lolo Soetoro Mangunharjo.

Mereka juga menyebut nama Regina Dugan yang kelak menjadi Kepala Defense Advanced Research Projects Agency  (DARPA), sebagai salah satu peserta.

Pelatihan konon digelar di  College of the Siskiyous, California. Menurut mereka, sepuluh pemuda yang terpilih, termasuk Obama kemudian dikirim ke Mars melalui fasilitas teleportasi rahasia yang disebut jump room'.

Basiago dan Stillings -- yang juga mengaku 'chrononauts' -- mengklaim bertemu dengan Obama muda di pangkalan Amerika Serikat di Mars. Si 'Anak Menteng', tambah mereka, berkunjung ke planet tetangga Bumi itu dua kali, antara 1981 dan 1983.

"Kita ada di sini," Basiago mengklaim mendengar kalimat itu keluar dari mulut Obama, seperti Liputan6.com kutip dari Wired, Rabu (12/10/2016).

Pihak Gedung Putih pun langsung membantah pernyataan tersebut, dengan mengatakan, Obama tak pernah ke Mars.

"Kecuali jika Anda menonton Marvin the Martian masuk kategori (sebagai kunjungan ke Mars)," kata Tommy Vietor, juru bicara Dewan Keamanan Nasional (National Security Council).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya