28-10-1886: Lady Liberty yang Penuh Misteri, Pria atau Muslimah?

Presiden ke-22 Amerika Serikat Grover Cleveland secara resmi membuka Patung Liberty di Pelabuhan New York pada 28 Oktober 1886.

oleh Citra Dewi diperbarui 28 Okt 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 06:00 WIB
Patung Liberty
Patung Liberty spot wisata dunia yang favorit dikunjungi wisatawan

Liputan6.com, New York - Presiden ke-22 Amerika Serikat Grover Cleveland secara resmi membuka Patung Liberty di Pelabuhan New York pada 28 Oktober 1886.

Patung dengan nama lengkap Statue of Liberty Enlightening the World tersebut merupakan hadiah dari warga Prancis untuk Amerika sebagai pengakuan komitmen kedua negara atas kebebasan dan demokrasi, serta aliansi mereka selama Perang Revolusi Amerika yang telah dimulai pada 110 tahun sebelumnya.

Patung tembaga dengan tinggi 46 meter itu dibuat di Prancis dan dikirim ke New York dengan menggunakan kapal dalam 350 bagian terpisah. Patung Liberty tiba pada 17 Juni 1886 dan disusun kembali hingga bulan Oktober.

"Kami tak akan lupa bahwa Liberty telah berada di rumahnya...," ujar Presiden Cleveland saat menerima patung tersebut atas nama warga negara Amerika.

Seperti dilansir History, patung itu dengan menjadi simbol kemanusiaan serta keinginan Amerika untuk menghapus keletihan dan kemiskinan bagi mereka yang merindukan kebebasan dan kehidupan yang lebih baik.

"Lady Liberty" awalnya ditujukan sebagai mercusuar. Pada 1886 hingga 1901, patung tersebut dioperasikan oleh Dewan Mercusuar Amerika Serikat, namun pada 1901 Departemen Perang mengambil alih operasi dan perawatannya.

Patung dan pulau di mana patung itu berdiri, saat ini dikenal sebagai Liberty Island, dinyatakan sebagai monumen nasional oleh Presiden Calvin Coolidge pada 15 Oktober 1924.

Pada 1982, Presiden Ronald Reagan membentuk komisi yang bertugas untuk merestorasi Patung Liberty dalam perayaan seratus tahunnya pada 1986. Sebuah kelompok gabungan Prancis-Amerika membersihkan patung dan mengganti kaca serta obor logam dengan daun emas. Obor asli saat ini dipamerkan di lobi monumen tersebut.

Saat ini, Patung Liberty merupakan atraksi turis terbesar dengan kunjungan mencapai 5 juta turis per tahun. Meski akses masuk menuju mahkota patung dibatasi menyusul serangan 11 September 2001, para wisatawan masih bisa mengunjungi Liberty Island dan monumen di dasarnya serta museum.

Teka-Teki di Balik Sosok Liberty

Liberty Merupakan Seorang Pria?

Meski dijuluki "Lady Liberty", namun ada asumsi yang menyebut patung itu sejatinya adalah pria. Dalam penayangan perdana serial dokumenter Secrets of America’s Favourite Places, para ahli berusaha menggali sejarah terlupakan terkait sejumlah monumen ikonik di AS.

Salah satunya, Liberty. Pematung Prancis, Fédéric Auguste Bartholdi diyakini sejak lama menjadikan wajah sang ibu sebagai inspirasi patung tersebut.

Namun, penulis sekaligus jurnalis Elizabeth Mitchell menguak teori alternatif bahwa bahwa wajah ibu pematung tak sama dengan rupa Patung Liberty.

Ibu sang seniman pahat, Charlotte Beysser Bartholdi inspirasi Lady Liberty? (Daily Mail)

Petunjuk terkait asal usul Lady Liberty, menurut Mitchell, didapatkan dari sejumlah foto.

"Lewat foto-foto saudara lelakinya yang ia simpan, aku mulai mencermati wajah itu lebih hati-hati, dan ternyata sungguh mirip dengan Liberty."

Mitchell menambahkan, saudara laki-kali Bartholdi mengalami gangguan jiwa saat dewasa. Dan, sang pematung itu mengunjunginya sekali dalam seminggu.

Keduanya tak bercakap-cakap. Seringkali Bartholdi menghabiskan waktu berjam-jam memandangi saudaranya yang membisu.

Sosok Muslimah

Tak hanya dianggap sebagai pria, terdapat sejumlah peneliti yang mengungkap bahwa Liberty terinspirasi perempuan Arab 'penjaga' Terusan Suez dan merupakan seorang muslimah.

Pemahat Liberty, Frederic Auguste Bartholdi, diketahui pernah bepergian ke Mesir pada 1855-1856. "Ia menemukan minatnya untuk membangun monumen besar atau patung kolosal," demikian disampaikan pihak pengelola Taman Nasional AS.

Pada 1869, pemerintah Mesir mengadakan sayembara pembangunan menara mercusuar untuk Terusan Suez.

Bartholdi lantas mendesain patung besar perempuan berjubah yang memegang obor. Proposal itu ia beri nama 'Egypt Brings Light to Asia' alias 'Mesir Pembawa Cahaya bagi Asia'.

Frederic Auguste Bartholdi, pemahat Liberty, pernah merancang patung untuk mercusuar Terusan Suez (Daily Mail)

Patung hasil pemikiran Bartholdi meniru gaya perempuan pedesaan yang mengenakan jilbab. Demikian penjelasan Barry Moreno yang menulis tentang pahatan tersebut, seperti dikutip dari Smithsonian Institution.

Namun proposal Bartholdi ditolak mentah-mentah oleh Pemerintah Mesir. Patungnya urung didirikan di Terusan Suez. Sketsa itu lah yang kemudian diduga kuat dijadikan Liberty.

Selain dibukanya Patung Liberty di tahun 1886, pada tanggal yang sama di tahun 1995 sebanyak 289 orang tewas dan 265 lainnya terluka dalam kebakaran subway Baku Metro di Azerbaijan.

Pada 28 Oktober 2007, Cristina Fernández de Kirchner menjadi perempuan pertama yang terpilih menjadi Presiden Argentina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya