Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, bulan purnama yang terjadi pada Oktober, November, dan Desember akan berada di jarak terdekatnya dengan bumi atau biasa disebut dengan supermoon.
Jika Anda terlewat menyaksikan fenomena langit pada Oktober lalu, jangan khawatir. Pasalnya, bulan akan terlihat sangat besar dan terang dalam kurun 70 tahun pada supermoon 14 November mendatang.
Baca Juga
Pastikan Anda tak melewatkan peristiwa tersebut, karena bulan tak akan berada di jarak sedekat itu hingga 25 November 2034.
Advertisement
Seperti dilansir dari Space.com, astronom di Slooh Community Observatory, Bob Breman, mengatakan bahwa bulan purnama itu tak hanya menjadi supermoon yang terdekat dan tercerah selama 2016, tapi juga terbesar sejak 1948.
Untuk menyaksikan fenomena itu, Anda tak perlu menggunakan teleskop karena supermoon bisa disaksikan dengan mata telanjang. Dikutip dari Conde Nast Traveler, Selasa (1/11/2016), untuk mendapatkan pemandangan terbaik, coba hindari polusi cahaya karena kecerahan Bulan dapat terhalang oleh lampu kota atau awan.
Bulan purnama terjadi setiap bulan ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam garis sejajar. Supermoon sendiri terjadi ketika bulan berada di titik perigee atau titik terdekat dengan bumi.
Pejabat NASA dalam sebuah pernyataan mengatakan, dengan dekatnya jarak tersebut bulan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih cerah di langit.
Supermoon bukan merupakan peristiwa yang langka karena terjadi satu kali setiap 13 bulan, meskipun kita dapat melihat fenomena itu tiga kali berturut-turut pada akhir 2016.
Pada 13 Desember mendatang, supermoon terakhir akan menutup tahun 2016 meskipun tak sebesar dan seterang supermoon pada November.