3 Hari Menjelang Pilpres, Iklan Kampanye Capres AS Berhenti

Meski tayangan iklan berhenti, Trump dan Hillary di kampanye terakhir masih saling ejek dan mencoba meraih suara di swing states.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 06 Nov 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2016, 19:00 WIB
Kardinal Dolan diapit oleh Hillary Clinton dan Donald Trump dalam penggalangan dana Al Smith Dinner
Kardinal Dolan diapit oleh Hillary Clinton dan Donald Trump dalam penggalangan dana Al Smith Dinner (Damon Winter/The New York Times)

Liputan6.com, Washington, DC - Donand Trump dan Hillary Clinton mengakhiri masa kampanyenya. Termasuk menghentikan tayangan iklan pada Sabtu 5 November.

Meski tayangan iklan berhenti, keduanya di kampanye terakhir masih saling ejek dan mencoba meraih suara di negara-negara bagian swing states.

Hillary misalnya, berkeliling ke 10 negara bagian yang dalam sejarahnya tak pernah memilih Partai Demokrat. Namun, mantan first lady itu harus berhenti lebih lama di Michigan, negara bagian yang dijamin memilihnya. Kepada para pemilihnya, Nyonya Clinton mengingatkan bahwa hari pemilihan semakin dekat. Demikian dilansir Asia One, Minggu (6/11/2016).

Sementara Trump, --entah merasa semakin tertekan atau tidak-- tak henti-henti mengulangi retorika jahatnya.

"Kita sekarang tiga hari menjelang hari di mana Anda semua bisa mengubah kehidupan," kata Trump di Wilmington, North Carolina.

Trump berkoar tiga tema antara lain menggagalkan perjanjian perdagangan bebas, mengusir pedatang ilegal dan membangun militer AS lebih kuat serta membersihkan Gedung Putih dari korupsi.

"Bangun tembok! Kosongkan rawa, dan penjarakan dia," adalah suara-suara pendukung Trump selama ia kampanye.

Setelah Florida dan North Carolina, Trump terbang ke Nevada, lalu ke Iowa, Minnesota, Michigan, Pennsylvania serta Virginia.

Di malam pencoblosan, ia akan berada di Florida, North Carolina dan Pennsylvania. Dan di hari H, Trump akan berada di New Hampshire.

Kampanye Hillary mengejek kegiatan Trump yang padat.

"Tampaknya ia ingin berada di seluru AS di waktu yang sama," kata Robby Mook, kampanye manajer Hillary.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya