Liputan6.com, Jakarta - Ledakan keras disusul asap hitam yang membumbung tinggi datang dari lokasi lelang mobil di Hampshire, Inggris pada Jumat 31 Juli 2015. Asalnya dari jet Phenom 300 yang menghantam ujung landasan di Blackbushe.
Jet pribadi yang terdaftar di Arab Saudi itu kemudian menabrak mobil-mobil yang dipajang dalam lelang yang digelar di lapangan parkir bandara -- di ujung landasan. Pilot dan tiga penumpang yang ada di dalamnya tewas dalam kejadian tersebut.
Baca Juga
Yang menarik, tiga orang yang ada di dalamnya ternyata masih keluarga Osama bin Laden, bos Al Qaeda yang dianggap bertanggung jawab atas teror 9/11.
Advertisement
Bin Laden tamat dalam penggerebekan pasukan elite Amerika Serikat, US Navy SEAL di lokasi persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan pada Minggu 1 Mei 2011.
Belakangan, penyelidik menyimpulkan bahwa kecelakaan terjadi akibat kapal terbang tersebut melaju terlalu cepat dan mendarat terlalu jauh melampaui landasan pacu.
Orang-orang di dalamnya selamat dari dampak tabrakan. Namun, mereka kemudian meninggal dunia akibat efek kebakaran -- yang terjadi setelah bagian sayap terpisah dari badan pesawat atau fuselage, demikian kesimpulan yang disampaikan Air Accidents Investigation Branch (AAIB).
Penyelidik juga menemukan, kecepatan jet tersebut 40 persen lebih cepat dari yang direkomendasikan saat melakukan upaya pendaratan.
Sementara, kemampuan pilot untuk beradaptasi dan mencerna informasi baru saat pendaratan terhambat karena 'situasi beban kerja yang sangat tinggi'.
Tiga penumpang yang merupakan keluarga Bin Laden adalah ibu tiri Osama, Raja Bashir Hashem (75) dan anak perempuan tersebut Sana bin Laden (53), satu kerabat lainnya adalah Zouheir Anuar Hashem (56).
Sementara saat celaka, pesawat dipiloti Mazen Salim Alqasim, pria Yordania berusia 58 tahun.
Menjelang nahas, pilot Algasim berusaha untuk menekan 'rem', namun upaya itu gagal karena bagian sayap yang terkembang.
Saat pesawat berada di atas landasan pacu, kecepatannya mencapai 151 knot yang mengindikasikan kecepatan udara (kias) -- 40 persen lebih cepat dari target 108 kias
"Kecepatan yang berlebihan berkontribusi pada touchdown yang 710 meter di luar ambang batas, dengan hanya 438 aspal landasan yang tersisa di depan pesawat," kata AAIB, seperti dikutip dari situs Daily Mail, Kamis (8/12/2016).
Penyelidik menemukan, kapasitas mental penerbang tak lagi optimal setelah menerima 66 peringatan radio, instruksi, dan pesan selama 3 menit dan 32 detik sebelum menyentuh landasan.
"Ada kemungkinan bahwa dalam keadaan itu pilot ... terpaku pada strategi awalnya -- untuk melakukan pendaratan -- dan tidak memiliki kapasitas mental untuk mengenali bahwa upayanya tidak stabil dan harus dihentikan."
Tak ada masalah teknis yang ditemukan pada pesawat, juga tak ada zat-zat mencurigakan di dalam tubuh pilot. Apalagi, menurut AAIB, cuaca kala itu cerah.
Osama bin Laden, yang mengaku bertanggung jawab atas teror 9/11 pada 9 September 2001 di New York, Amerika Serikat, diyakini memiliki 50 saudara laki-laki dan perempuan. Ia juga punya beberapa ibu tiri.
Ayahnya yang miliarder, Mohammed, adalan pendiri konglomerasi yang mendapatkan tender pendirian konstruksi penting di Arab Saudi. Ia tewas dalam kecelakaan pesawat terbang di Negeri Petrodolar pada 1967.
Keluarga besar Bin Laden 'membuang' Osama pada 1994 -- ketika Arab Saudi menghapus status kewarganegaraan karena aktivitas teror yang dilakukannya.