Menlu Bishop: Korut Ancaman Langsung bagi Australia

Menlu Bishop menegaskan bahwa perilaku provokatif Korut merupakan ancaman tidak hanya di Semenanjung Korea, namun juga Australia.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Feb 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 16:30 WIB
20161026-Menlu Australia Julie Bishop-Jakarta
Menlu Australia Julie Bishop di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Washington, DC - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, isu seputar Korea Utara (Korut) mendominasi pertemuan perdananya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson di Washington.

Menurut News Corp Australia, Bishop mengemukakan gagasan tentang bagaimana menangani ancaman yang datang dari Pyongyang--di mana menurutnya hal tersebut adalah "prioritas bagi pemerintahan Trump".

"Kami melihat perilaku provokatif rezim (Korut) sebagai sebuah ancaman, tidak hanya di Semenanjung Korea, namun juga di tingkat global dan bagi kami itu adalah ancaman langsung ke Australia," ujar Menlu Bishop seperti dilansir News.com.au, Kamis, (23/2/2017).

Belum lama ini, Korut melakukan uji coba rudal balistik. Dan pada Januari lalu, pemimpin negara itu, Kim Jong-un mengatakan bahwa pihaknya mendekati fase uji coba rudal jarak jauh yang mampu membawa hulu ledak nukli. Ia mengklaim rudal itu dapat menjangkau daratan AS.

Terkait dengan Korut, China baru-baru ini menjatuhkan sanksi kepada negara itu. Tiongkok menghentikan seluruh impor batu bara dari Korut. Larangan ini sejalan dengan sanksi Dewan Keamanan PBB yang diberlakukan pada November 2016 dalam menanggapi uji coba nuklir kelima Korut pada Agustus 2016.

Topik lainnya yang juga turut dibahas Bishop dan Tillerson adalah Laut China Selatan dan terorisme di Asia Tenggara.

"Saya telah bertemu Menlu Rex Tillerson, pertemuan itu berlangsung hampir satu jam. Itu merupakan diskusi yang sangat rinci terkait sejumlah isu," kata Bishop.

Ketika disinggung soal posisi Australia di Laut China Selatan, Bishop menegaskan, pihaknya konsisten.

"Kami bukan negara yang terlibat, kami tidak berpihak dalam sengketa teritorial tersebut," ungkap Bishop.

Bishop juga ditanya apakah Australia ditekan oleh AS untuk melakukan sesuatu terkait Laut China Selatan, menlu itu menjawab, "Sudah ada pengakuan bahwa Australia berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 2 persen dan itu diapresiasi AS".

Menurut Bishop, Tillerson sangat fokus dengan beberapa tantangan yang muncul di Asia Tenggara, termasuk terorisme.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya