Liputan6.com, Sydney - PM Benjamin Netanyahu memuji langkah PM Australia Malcolm Turnbull menentang resolusi DK PBB yang mengecam pemukiman Yahudi Israel di wilayah Palestina.
Pujian tersebut dilontarkan Netanyahu dalam kunjungan bersejarahnya ke Negeri Kanguru itu.
Baca Juga
Netanyahu menjadi PM Israel pertama yang menginjakkan kaki di Australia. Ia tiba beberapa jam setelah tulisan Turnbull yang mengkritik resolusi PBB diterbitkan oleh surat kabar The Australian.
Advertisement
"Saya tidak terkejut dengan persahabatan yang ditunjukkan melalui artikel tersebut, namun saya tidak diberitahu sebelumnya. Jadi, ketika mendarat, saya baru ditunjukkan koran itu, dan saya sangat senang membacanya," terang Netanyahu seperti Liputan6.com kutip dari Abc.net.au, Rabu, (22/2/2017).
"Australia telah berani menyentil kemunafikan PBB lebih dari sekali. PBB memiliki banyak absurditas dan saya rasa keberadaan negara yang lugas dan tegas seperti Australia penting...," tambah PM Israel itu.
Dalam pertemuan kedua kepala negara tersebut, sejumlah isu pun dibahas seperti keamanan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Netanyahu menekankan, Australia merupakan teman yang sangat baik bagi Israel.
Namun di lain sisi, PM Turnbull menekankan bahwa Australia mendukung kebijakan two-state solution atau solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Meski demikian, pihaknya tidak akan bergabung bersama dengan pihak-pihak yang mencari cara untuk menghukum Israel atas kegagalan proses perdamaian.
Pada satu titik, Turnbull menyarankan agar Israel kembali ke meja perundingan dengan Palestina mengingat sejak tahun 2014 kedua negara belum pernah lagi terlibat dalam pembicaraan damai yang substantif.
"Namun tentu kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak," ungkap Turnbull.
Netanyahu sendiri mengecam seruan dari sejumlah mantan PM Australia seperti Bob Hawke, Kevin Rudd, dan Bob Carr yang mendesak Australia untuk mengakui kemerdekaan Palestina.
"Saya memilih untuk tidak berurusan dengan label melainkan substansi. Sekarang saya tanyakan kepada mereka, negara seperti apa yang mereka dukung? Sebuah negara yang menyerukan penghancuran Israel? Sebuah negara yang wilayahnya akan digunakan oleh kelompok radikal Islam?," ujar Netanyahu bereaksi atas seruan para mantan PM Australia tersebut.
Mantan PM Australia Kevin Rudd segera menanggapi pernyataan Netanyahu. Ia menuding PM Israel itu telah berulang kali menggagalkan negosiasi dengan otoritas Palestina.
"Saya telah mendukung Israel di sepanjang hidup saya dan telah menjadi juru kampanye publik terhadap segala bentuk anti-Semitisme. Namun mendukung Israel bukan berarti secara otomatis mendukung setiap kebijakan Netanyahu," tulis Rudd di Facebook.
"Negara Israel dan Netanyahu tidak memiliki satu definisi," tambahnya.