Liputan6.com, Baghdad - Pasukan Irak berhasil menguasai bandara di Mosul. Kemajuan ini merupakan bagian dari operasi yang diprediksi akan berlangsung selama berbulan-bulan untuk mengusir ISIS dari kota itu.
Menurut Komandan Unit Respons Cepat Kepolisian Federal Irak, Kolonel Abdel Amir Mohamed, bandara--di mana sebagian besarnya dihancurkan ISIS--sekarang sepenuhnya berada di bawah kendali pihaknya.
Sementara itu, utusan Amerika Serikat (AS) untuk pasukan koalisi anti-ISIS, Brett McGurk memberikan selamat atas kemajuan yang dicapai pasukan Irak.
Advertisement
"Selamat kepada pasukan Irak karena telah menyelesaikan operasi pengamanan bandara Mosul dari teroris ISIS," kicau McGurk di Twitter seraya menambahkan bahwa ISIS kini terjebak.
Wakil Komandan Operasi Inherent Resolve Mayjen Rupert Jones menunjukkan kebahagiaan serupa.
"Kita hanya harus sedikit bersabar. Adalah hak rakyat Irak untuk mengumumkan dengan pasti bahwa mereka telah menguasai (wilayah) itu," ujar Mayjen Jones.
Pada awal pekan lalu, pasukan Irak meluncurkan serangan baru untuk merebut kembali bagian barat Mosul setelah pada Januari lalu mereka mengumumkan berhasil membebaskan bagian timur.
Seperti dilansir CNN, Jumat, (24/2/2017) perkembangan terbaru saat ini, sejumlah jet tempur mengebom ISIS di kota Qaim dan Hawija juga Mansour. Serangan ini dikabarkan menewaskan 85 pasukan ISIS.
Menurut penjelasan Letjen Raid Shakir Jaudat, perebutan kembali bandara Mosul dilakukan oleh polisi federal Irak dan pasukan respons cepat dengan didukung oleh pesawat dan artileri berat. ISIS telah menduduki bandara ini sejak tahun 2014 dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur lapangan terbang itu.
Bandara Mosul merupakan sebuah area yang luas di kota itu dan merupakan target simbolis penting bagi pasukan Irak. Kawasan ini merupakan sebuah titik akses ke kota dari barat daya negara itu.
Setelah mengambil alih bandara, pasukan Irak bergerak cepat dan berhasil merebut kembali dua desa, yakni Yarmouk dan Tal al-Rayan. Tak hanya itu, kemajuan juga ditunjukkan dengan keberhasilan mengambil alih gudang penyimpanan senjata, serta bekas markas dan barak ISIS di al-Ghatlani. Demikian disampaikan Juru bicara operasi Irak, Brigjen Yahya Rasoul.
Pusat Komando Operasi Gabungan juga melaporkan bahwa pasukan Irak berhasil "menghancurkan banyak kendaraan ISIS" dan menjinakkan 60 bom rakitan. Meski demikian dikabarkan butuh waktu untuk merebut kembali Mosul barat--dibutuhkan setidaknya lebih dari tiga bulan untuk merebut Mosul timur.
Mosul barat dan timur dipisahkan oleh Sungai Tigris. Dan serangan pasukan koalisi pimpinan AS telah merusak lima jembatan yang menghubungkan kedua sisi tersebut sebagai upaya untuk mengepung ISIS di bagian barat.