Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang wanita warga negara Indonesia (WNI) ditangkap atas dugaan terkait dengan pembunuhan saudara tiri dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong-nam. Dari hasil penyelidikan terbaru, diketahui bahwa Siti Aisyah diberikan sejumlah uang untuk melakukan prank atau lelucon.
Hal itu mengemukan setelah Siti Aisyah bertemu dengan perwakilan dari kedutaan Indonesia.
"Dia hanya mengatakan bahwa seseorang memintanya untuk melakukan kegiatan itu. Dia hanya mengatakan bertemu dengan beberapa orang yang tampak seperti orang Jepang atau Korea," kata Wakil Duta Besar Indonesia, Andreano Erwin di Malaysia yang dikutip dari BBC, Sabtu (25/2/2017).
Advertisement
Dari pertemuan selama 30 menit tersebut, diketahui bahwa Siti Aisyah mendapatkan bayaran 400 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 1,2 juta untuk melaksanakan sebuah prank. Uang tunai itu diberikan untuk pekerjaan mengolesi wajah Kim Jong-nam dengan yang mereka sebut baby oil, sebagai bagian dari reality show prank tersebut.
"Menurut dia, orang itu memberinya 400 ringgit untuk melakukan kegiatan tersebut... Dia hanya diberitahu untuk memberikan sejenis minyak, seperti baby oil."
Perwakilan dari RI itu mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda fisik Siti Aisyah terkontaminasi oleh bahan kimia mematikan tersebut.
Selain perwakilan dari Indonesia, pejabat Vietnam juga menemui warga Vietnam yang ditangkap atas dugaan sebagai pembunuh Kim Jong-nam, Doan Thi Huong. Namun mereka tak berkomentar.
Dari hasil pengujian tim Malaysia, Kim Jong-nam diduga kuat tewas akibat zat pelumpuh saraf, VX nerve agent. Racun itu bahkan diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB.
Kim meninggal pekan lalu, setelah dua wanita menegurnya sebentar di ruang check-in di KLIA. Diduga kuat Korea Utara berada di balik serangan itu, namun mereka menyangkalnya.
Seorang wanita Vietnam dan seorang pria Korea Utara ditangkap terkait pembunuhan saudara tiri Kim Jong-un. Setidaknya tujuh tersangka lain tengah diburu.
Kepala polisi Malaysia, Khalid Abu Bakar mengatakan pada Jumat 24 Februari bahwa racun itu terdeteksi di olesan yang diambil dari mata dan wajah Kim Jong-nam.
Pada 13 Februari 2017, ada dua wanita di KLIA terlihat mengusap wajah Kim Jong-nam dengan semacam cairan. Beberapa menit kemudian, dia mulai merasa pusing, ia melapor ke petugas dan diarahkan ke klinik bandara.
Setelah sempat kejang-kejang, ia hendak dilarikan ke rumah sakit terdekat namun meninggal dalam perjalanan. Pihak berwenang menyebut penyebabnya adalah akibat paparan VX nerve agent.
Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mengatakan VX adalah yang paling ampuh dari semua zat kimia penyerang saraf dan digunakan dalam perang kimia.