Liputan6.com, Kashmir - Wilayah Kashmir di India tengah menggelar pemilu, namun pesta demokrasi tersebut terganggu dengan bentrokan antara polisi dengan demonstran.
Melansir dari BBC, Senin (10/4/2017), enam orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam peristiwa tersebut. Pasukan militer terpaksa melepaskan tembakan ke para pengunjuk rasa yang menyerbu TPS di dekat Srinagar.
Baca Juga
Pemimpin separatis kabarnya telah menyerukan para pengikutnya untuk memboikot pemilihan suara itu.
Advertisement
Mayoritas Muslim Kashmir terlibat sengketa teritorial puluhan tahun antara India dan Pakistan. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan berebut mengendalikan wilayah itu.
Alasan Protes
Kelompok pemberontak di Kashmir India telah selama beberapa dekade menyerukan kemerdekaan atau berserikat dengan Pakistan. Mereka telah menolak pemilihan lokal dan mendesak para pemilih untuk memboikot pemilu yang digelar pada Minggu 9 April 2017, yang berlangsung setelah politikus mengundurkan dengan alasan agenda pemerintah India 'anti-rakyat'.
Pihak bewenang pemilu melaporkan, partisipasi pemilih di sana hanya 6,5 persen.
Pemerintah India sebelumnya telah mengerahkan pengamanan yang ketat menjelang pemungutan suara. Sebanyak 20.000 tentara tambahan dikirim ke wilayah Kashmir.
Demi menggelar jajak pendapat yang damai bahkan layanan internet di wilayah itu diputus untuk sementara waktu.
Saksikan juga video berikut ini: