Liputan6.com, Vatikan - Penantian umat Katolik dunia akhirnya selesai. Setelah bersedih atas wafatnya, Paus Yohanes Paulus II, awal April 2005, mereka memiliki pemimpin baru.
Sosok tersebut adalah Kardinal [Joseph Ratzinger ]( 2917061"") asal Jerman. Tepat pada 19 April 2005, pria itu resmi memimpin sekitar 1,1 miliar umat katolik dunia.
Resmi jadi Paus, Ratzinger memilih nama Benediktus XVI. Di hari itu pula ia menampakkan diri pertama kali di balkon Basilika Santo Petrus. Demikian dilansir BBC History.
Advertisement
Saat pertama kali datang ke Vatikan, umat katolik yang menunggu di Lapangan Santo Petrus menyambut dirinya dengan riuh dan riang gembira.
Baca Juga
Langkah Ratzinger jadi Paus tak mudah. Ia harus mengikuti tiga ronde pemilihan. Sampai akhirnya pada putaran terakhir, pria yang saat itu berusia 78 tahun ini mendapat suara dari 115 kardinal.
Benediktus XVI merupakan Paus ke delapan yang berasal dari Jerman. Setelah Yohanes Paulus II meninggal, namanya jadi yang paling favorit sebagai suksesor.
Dia dikenal memiliki hubungan baik dengan Yohanes Paulus II. Tak cuma itu, Benediktus XVI juga memiliki pemikiran yang sama dengan pendahulunya terkait masalah pengendalian kelahiran, hidup selibat, serta beberapa masalah lain.
Pria Jerman ini sangat menentang homoseksualitas. Ia pernah mendapat sorotan tajam ketika menyebut musik rock sebagai kendaraan anti-keagamaan.
Paus Benediktus XVI resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pemimpin Takhta Suci Vatikan pada 2013 lalu.
Alasannya, beliau terlalu tua untuk menjadi pemimpin Umat Katolik. Usianya sepuh, sudah 85 tahun. Karena itu ia merasa tak sanggup menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.
Mundurnya Paus ke-265 ini adalah yang keempat kali dalam sejarah Vatikan, yang terakhir terjadi tahun 1415. Sementara, di era modern, ini adalah yang pertama.
Sementara itu, kejadian bersejarah lain yang terjadi pada 19 April adalah bergabungnya Myanmar ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tepatnya pada 1948.