Diplomasi Budaya Lewat Toko Kerajinan Indonesia di New Orleans

Perempuan asal Indonesia yang sudah puluhan tahun tinggal di New Orleans ini sukses mendirikan toko kerajinan RI di salah satu kota di AS.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Apr 2017, 13:12 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2017, 13:12 WIB
Java House Import, toko yang menjual kerajinan Indonesia di New Orleans, Amerika. (Facebook)
Java House Import, toko yang menjual kerajinan Indonesia di New Orleans, Amerika. (Facebook)

Liputan6.com, New Orleans - Adalah Java House Import yang berlokasi di Dumaine Street, French Quarter, yang menjual berbagai produk kerajinan tangan dari Indonesia, terutama dari Jawa dan Bali.

Pemilik toko itu adalah Lily Santoso Monk, perempuan asal Indonesia yang sudah puluhan tahun tinggal di New Orleans.

Ketika hijrah ke Amerika, Lily tidak berniat membuka toko kerajinan tangan Indonesia. Ia sempat bekerja di perusahaan periklanan sebelum akhirnya memutuskan membuka toko ini.

Melansir dari VOA News, Sabtu (22/4/2017), semua barang di toko ini didatangkan dari Indonesia dan salah satu yang paling laris adalah lonceng pintu dari bambu.

Untuk memenuhi selera pasar, Lily juga memesan beberapa barang yang ia rancang sendiri ke perajin di Indonesia.

Menjual produk kerajinan Indonesia di kawasan yang menjadi tujuan turis dari berbagai belahan dunia ini memiliki tantangan tersendiri.

Nyaris setiap turis yang masuk toko bertanya dari mana barang-barang ini berasal, dan ketika dijelaskan dari Indonesia, banyak yang tidak tahu di mana negara itu berada. Lily sering kali harus menjalankan diplomasi budaya Indonesia lewat tokonya ini.

Sebelum memiliki toko ini, Lily berjualan kerajinan Indonesia di French Market bersandingan dengan pedagang kerajinan dari berbagai negara.

French Market juga ternyata menjadi cikal bakal dari The House of Bali, toko kerajinan Indonesia yang berlokasi di Magazine Street, New Orleans.

Edwin Jocom, pemilik House of Bali, sudah lama malang melintang dalam urusan impor barang-barang Indonesia ke Amerika. Awalnya ia dan keluarga bisnis impor mebel dari Indonesia namun usaha ini berhenti, ketika Amerika diterjang krisis tahun 2008.

Ia kemudian banting setir ke jualan produk kerajinan tangan di French Market, dan karena prospeknya bagus ia memberanikan diri membuka toko ini di akhir tahun lalu.

Edwin dan Lily sebenarnya tidak hanya menjual produk kerajinan Indonesia di New Orleans, tapi juga ikut memperkaya keragaman budaya kota terbesar di negara bagian Louisiana ini.

Yuk, mengintip diplomasi budaya dari toko kerajinan Indonesia di AS dalam video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya