Tensi Tinggi, Rusia Akan Evakuasi Warganya dari Korsel dan Korut?

Situasi di Semenanjung Korea sedang memamas. Konflik terbuka dikhawatirkan pecah antara AS dan Korut.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 29 Apr 2017, 06:48 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2017, 06:48 WIB
20161221-Duta-Besar-Rusia-JT1
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (21/12). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menjelaskan, meski tensi di Semenanjung Korea tinggi, Rusia belum berencana untuk mengevakuasi warga negaranya dari Korea Selatan dan Korea Utara.

Galuzin menjelaskan bahwa untuk saat ini, Rusia masih memperhatikan secara seksama situasi di Korea.

"Sekarang kami masih melakukan berbagai macam perhitungan dan pertimbangan untuk mencegah skenario konflik di Korea," ujar Galuzin saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/4/2017).

"Apakah ada rencana untuk evakuasi warga Rusia di sana? Jujur, secara resmi pemerintah belum berpikiran atau berencana untuk mengevakuasi warga negara Rusia dari Korea Selatan dan DPRK (Democratic People's Republik of Korea atau Korea Utara). Belum saya dengar," jelas sang dubes.

Meski begitu, opsi evakuasi jadi salah satu pertimbangan jika situasi bertambah buruk.

"Hal itu masuk dalam perhatian kami, termasuk pertimbangan yang memerlukan pemerintah untuk melakukan evakuasi warga negara dari DPRK dan Korea Selatan," tambah pria yang juga menjabat sebagai representasi Rusia untuk ASEAN tersebut.

Hingga kini, Rusia tengah berencana untuk melakukan upaya terbaiknya agar konflik dapat mereda.

"Kami sedang melakukan upaya terbaik untuk mencegah konflik. Kami juga paham bahwa situasi panas itu disebabkan oleh kedua pihak. Kami ingin terbuka untuk setiap kemungkinan di masa mendatang untuk meredakan situasi, untuk membujuk kedua belah pihak, untuk menurunkan ketegangan, dan menyelesaikan permasalahan melalui pembicaraan," kata pria yang juga pernah menjabat sebagai dubes Rusia untuk Jepang tersebut.

Galuzin justru berpendapat bahwa beredarnya kabar tentang rencana evakuasi justru akan menambah situasi keruh di Semenanjung Korea.

"Mereka harus meredakan konflik dengan tidak melakukan aktivitas militer atau membuat takut atau mengintimidasi orang-orang, karena kedua negara di Semenanjung Korea berisi banyak orang yang tak bersalah dan berasal dari berbagai negara. Mereka sebagian besar bekerja, untuk apa menakut-nakuti mereka dengan rencana itu?", tutup sang diplomat.

Beberapa waktu lalu, sempat beredar kabar bahwa AS tengah mempersiapkan program evakuasi warga negara AS di Korea Selatan jika konflik terbuka pecah di Semenanjung Korea.

Selain itu, Jepang juga dilaporkan sedang mempersiapkan rencana penyelamatan dan evakuasi warga jika negaranya dihujam misil jarak jauh Korea Utara, seperti yang diwartakan Time, 25 April 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya