Liputan6.com, California - Prediksi tentang terjadinya kiamat kembali mencuat pada hari ini, Minggu 19 November 2017. Hal itu diungkapkan oleh sekelompok orang yang percaya akan teori kiamat Planet Nibiru, sebuah planet yang keberadaannya selalu dibantah oleh Badan Antariksa AS (NASA).
Namun andai kata kiamat 19 November 2017 yang disebabkan oleh Planet Nibiru benar-benar terjadi, insiden, itu diprediksi akan menyebabkan gempa dahsyat yang mampu mengacaukan orbit Bumi.
Anggap-lah teori 'Planet Nibiru' itu benar, lantas, bagaimana manusia menghadapi akhir dari dunia? Atau setidaknya, ketika menghadapi gempa bumi parah dan bencana alam lain yang disebabkan tabrakan Bumi dengan Nibiru?
Advertisement
Baca Juga
Federal Emergency Management Agency (FEMA) punya jawabannya. Demikian seperti dikutip dari Newsweek pada Minggu (19/11/2017).
"FEMA bermitra dengan NASA membuat panduan mempersiapkan apa yang harus dilakukan jika Bumi bertabrakan dengan benda-benda dari angkasa luar," kata juru bicara FEMA kepada Newsweek.
"Akan ada notifikasi dari NASA tentang ancaman tabrakan itu bagi warga AS. Lalu, FEMA akan memimpin untuk memberi tahu pemerintah federal, negara bagian dan wilayah lokal mana yang akan disambangi oleh lembaga tanggap darurat."
FEMA juga mempersiapkan situs elektronik Ready.gov, kampanye kesiap-siagaan bencana nasional AS, yang memiliki sejumlah daftar dan bahan praktis untuk membantu individu mempersiapkan diri menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
Di antara bencana yang tercakup dalam Ready.gov adalah bioterorisme, banjir, angin topan dan "cuaca luar angkasa," termasuk hujan asteroid. (Konon, juru bicara FEMA mencatat, kekhawatiran potensial seputar hujan asteroid mencakup kerusakan pada bangunan, jalan dan jaringan listrik, serta banjir).
Lalu ada gangguan "cuaca angkasa luar" yang mengacu pada kemungkinan bahwa matahari dapat menciptakan badai geomagnetik di Bumi yang bisa melumpuhkan komunikasi dan menyebabkan pemadaman listrik.
Peristiwa serupa pernah terjadi pada 1989. Enam juta orang di Kanada menderita tak mendapat listrik hampir setengah hari setelah badai geomagnetik.
Â
Nyata Atau Tidak, Persiapan Tetap Ada
Meski Planet Nibiru dianggap tidak nyata, NASA dan FEMA tetap memiliki rencana kesiapan darurat jika sebuah benda besar dari angkasa luar menabrak Bumi.
Menurut situs NASA, kedua instansi tersebut serta perwakilan dari beberapa badan pemerintah dan ilmiah lainnya mengadakan latihan Perencanaan Darurat Tabrakan Asteroid ketiga pada Oktober 2016.
Selama latihan tersebut, tim mendiskusikan kerusakan seperti apa yang mungkin dirasakan dari dampak yang tidak terhindarkan.
"Tingkat ketidakpastian awal yang tinggi ditambah dengan waktu peringatan dampak yang relatif lama membuat skenario ini unik dan sangat menantang bagi manajer tanggap darurat," kata Leviticus A. Lewis, kepala cabang koordinasi respon nasional FEMA, mencatat dalam rilis yang mengumumkan latihan tersebut.
"Perencanaan itu sangat berbeda ketimbang mempersiapkan tanggap bencana yang jauh lebih sederhana, seperti angin topan."
Namun, ketika menyangkut prediksi tentang Nibiru, NASA bersikukuh bahwa hal itu murni hanya sekedar isapan jempol belaka.
"Jika (Nibiru) benar ada di atas sana, seharusnya Anda bisa melihatnya. Kita semua bisa melihatnya," kata ilmuwan senior NASA David Morrison mengatakan dalam video 2011 yang membongkar Nibiru. "Tolong, lupakan saja. Nibiru tidak nyata."
Advertisement