Oprah: Masa Kecil bak Neraka, Kini Punya Harta Rp 37 Triliun

Oprah Winfrey masuk daftar perempuan paling berpengaruh di dunia. Kini ia dikabarkan akan jadi rival Donald Trump.

oleh Citra Dewi diperbarui 14 Jan 2018, 06:48 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2018, 06:48 WIB
Oprah Dekat dengan Obama
Oprah Dekat dengan Obama. Foto diambil pada 20 november 2013 kala Obama menganugerahkan Presidential Medal of Freedom di East Room Gedung Putih (MANDEL NGAN / AFP)

Liputan6.com, Chicago - Oprah Winfrey masuk daftar perempuan paling berpengaruh di dunia. Kekayaannya mencapai US$ 2,8 miliar atau Rp 37 triliun. Belakangan, terdapat spekulasi bahwa ia akan menantang Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat 2020.

Namun, hidup tak selalu manis untuk Oprah. Pahit dan getir kehidupan menjadi masa lalu sang selebritas ternama.

Tumbuh besar di wilayah pedesaan Mississippi, Oprah harus memakai karung kentang karena keluarganya tidak mampu membeli pakaian yang layak.

Ia tinggal di pertanian sang nenek. Oprah kecil kerap dipukuli dan dihajar.

"Aku tumbuh besar di lingkungan di mana anak-anak terlihat tapi tak didengar," kata Oprah pada David Letterman, seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu (13/1/2017). Sang ibu yang masih remaja sibuk mencari pekerjaan. Oprah diasuh sang nenek yang sikapnya luar biasa keras.

"Suatu ketika, aku pergi ke sumur, menimba air, dan membawanya dalam sebuah ember. Aku memainkan air itu dengan jariku, nenekku melihatnya dan ia sama sekali tak suka."

Sang nenek memukulinya dengan cambuk hingga meninggalkan luka yang berdarah.

"Saat aku memakai gaun khusus untuk hari Minggu, darah merembes ke pakaianku. Nenek pun murka karena aku mengotori gaunku dengan darah," kata Oprah. "Kemudian aku kembali dicambuk.

Diperkosa dan Melahirkan

[Bintang] Oprah Winfrey
Oprah Winfrey mengaku diriya diperkosa oleh saudaranya sendiri saat masih berusia 9 tahun. (RICK DIAMOND / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Hidup tak lantas mudah ketika Oprah beranjak dewasa. Dalam pidato di Ball State University, Indiana pada 2012, Oprah mengaku menjadi korban kejahatan seksual. Kala itu usianya baru 9 tahun.

"Ia (pelaku) membawaku ke toko es krim. Darah masih mengalir ke kakiku -- dan ia membelikanku es krim," kata dia.

Peristiwa mengerikan tersbeut terjadi saat Oprah tinggal bersama sang ibu di sebuah rumah kontrakan di Milwaukee.

Perempuan yang kini berusia 63 tahun tersebut mengaku, ia terus menjadi korban kejahatan seksual pada usia 10-14 tahun. Suatu ketika, Oprah hamil. Ibunya yang marah membawanya ke rumah tahanan untuk remaja.

Oprah pun kabur. Ia pergi ke Nashville, Tennessee untuk tinggal bersama sang ayah. Keputusan itu kelak akan mengubah hidupnya.

Dua pekan setelah dilahirkan, bayinya meninggal dunia. Pengalaman itu sungguh traumatis. Di sisi lain, pembawa acara The Oprah Winfrey Show itu menganggap momentum tersebut sebagai kesempatan kedua.

"Aku sudah mengubur dalam-dalam semua perasaanku mengenai hal itu," kata Oprah.

"Aku merasa, hidup bayiku -- bahwa ia terlahir ke dunia -- telah memberiku kehidupan baru."

Menurut Academy of Achievement (AoA), ayah Oprah memberikannya arahan, disiplin -- sesuatu yang tak pernah ia kenal sebelumnya.

Ayahnya memberlakukan jam malam, memerintahkannya membaca buku, dan menuliskan buku laporan setiap pekan.

"Ayahku sangat disiplin. Ia mengkhawatirkan diriku, menginginkanku mencapai yang terbaik, dan tidak akan menerima sesuatu yang menurutnya bukan yang terbaik untukku," kata Oprah.

Namun, kerja kerasnya terbayar. Oprah yang ternyata adalah remaja berbakat mendapatkan beasiswa penuh di Tennessee State University.

Pada usia 19 tahun, ia memutuskan putus kuliah untuk meniti karier di dunia media -- bergabung dengan televisi lokal sebagai reporter dan pembawa acara.

Jalan Menuju Sukses

Rumah Oprah Winfrey
Rumah Oprah Winfrey

Menurut AoA, Oprah pindah ke Baltimore pada tahun 1976 untuk bergabung dengan WJZ-TV News sebagai co-anchor. Di sana, ia juga menjadi pembawa acara bincang-bincang pertamanya, People Are Talking.

Oprah pun menemukan panggilan jiwanya. Ia mengubah acara bincang-bincang sejam yang gagal dan membosankan, menjadi pertunjukan televisi terbesar di Chicago pada 1985.

Acara tersebut kemudian berganti nama menjadi The Oprah Winfrey Show.

Oprah kemudian mendirikan Harpo Productions dan mengambil alih kepemilikan seluruh produksi. Itu langkah besar.

Acara tersebut sukses besar, menghasilkan US$ 300 juta per tahun selama puncaknya.

Dari situ ia melakukan diversifikasi ke usaha lain: film, serial televisi, dan drama. Oprah juga menerbitkan majalahnya sendiri, dan membangun sebuah stasiun radio.

Oprah bahkan dinominasikan menerima Academy Award pada 1985 dalam kategori Best Supporting Actress untuk penampilannya di film drama The Color Purple.

Oprah saat ini menjadi satu-satunya perempuan keturunan Afrika di daftar 400 orang terkaya di Amerika versi Forbes.

Menurut Business Insider Australia, Oprah memiliki perkebunan senilai US$ 52 juta di Montecito, California; sebuah duplex berukuran 15.000 kaki persegi di Chicago; sebuah rumah pertanian di Kula, Hawaii; 63 hektar tanah di dekat Pantai Hamoa di Maui; sebuah rumah liburan di tepi pantai Antigua; sebuah rumah pantai di Lavallette, New Jersey; sebuah vila ski di Telluride, Colorado dan sebuah rumah di Douglasville, Georgia.

Meski masa kecilnya bak neraka, Oprah mengaku tak punya keinginan untuk kembali ke masa lalu dan mengubahnya.

"Semua orang punya masa lalu. Kisah Anda sama berharganya dan sepenting ceritaku," katanya pada Letterman.

Menantang Donald Trump

Oprah Winfrey saat memberikan pidato setelah menerima penghargaan Cecil B. DeMille Award di Golden Globes 2018
Oprah Winfrey saat memberikan pidato setelah menerima penghargaan Cecil B. DeMille Award di Golden Globes 2018. (Paul Drinkwater/NBC via AP)

Oprah Winfrey dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal tersebut diungkap oleh dua temannya kepada CNN pada 8 Januari 2018.

Kedua temannya yang tak mau disebutkan namanya itu, angkat bicara setelah Oprah menyampaikan pidato luar biasa dalam acara Golden Globes 2018. Isi pidato yang disampaikan oleh perempuan kelahiran 29 Januari 1954 itu pun memicu spekulasi bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2020.

Sumber tersebut mengatakan, sejumlah orang kepercayaan Oprah secara pribadi mendesaknya untuk maju dalam pilpres. Namun, salah satu sumber menegaskan bahwa Oprah belum memutuskan untuk maju mencalonkan diri.

Sementara itu, perwakilan dari Oprah belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar terkait spekulasi itu.

Pidato Oprah Winfrey yang kini menjadi sorotan itu disampaikannya setelah menerima Cecil B. DeMille Award di Golden Globes. "Oprah for president?" pun menjadi tajuk utama dalam sejumlah televisi di AS usai ia menyampaikan pidato itu.

Punya rival anyar, Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia akan mengalahkan Oprah dalam Pilpres 2020. (Ein)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya