Liputan6.com, Tokyo - Sejumlah turis yang tengah menikmati salju di resor ski Jepang harus diungsikan ke tempat aman. Pasalnya, sebuah gunung berapi di dekat kawasan wisata itu erupsi.
Erupsi gunung itu memicu longsoran salju dan batu ke lereng. Insiden yang terjadi pada Selasa, 23 Januari 2018 itu membuat puluhan pemain ski terjebak oleh longsoran salju dan 15 lainnya cedera akibat longsoran batuan vulkanik.
Dikutip dari The Guardian pada Selasa (23/1/2018), satu orang dilaporkan hilang, ketika Gunung Kusatsu-Shirane di Prefectur Gunma, Jepang, erupsi.
Advertisement
Baca Juga
Adapun mereka yang terjebak longsoran salju, enam di antaranya adalah anggota pasukan pertahanan diri Jepang (SDF) yang terlibat dalam manuver pelatihan, kata kementerian pertahanan. Keenam orang tersebut berhasil diselamatkan tapi beberapa terluka, katanya.
Badan pengelola kebakaran dan penanggulangan bencana mengatakan, dua orang terluka parah, dengan rincian lebih lanjut harus dikonfirmasi.
Tiga lainnya yang terperangkap dalam longsoran salju berhasil diselamatkan, lapor media Jepang.
Lebih banyak tim pencari, termasuk anggota SDF, sedang menuju ke lokasi dekat kota resor air panas Kusatsu untuk mencari pemain ski yang hilang saat salju turun.
Kusatsu-Shirane, gunung berapi seluas 2.160 meter (7.090 kaki), telah meletus pada Selasa pagi, kata badan meteorologi Jepang (JMA).
Badan bencana Jepang tersebut memperingatkan bahwa batu bisa terlempar sejauh 2 km (1 mil) dari puncaknya.
Longsoran Akibat Gunung Meletus, atau...
Meski demikian, menurut pejabat JMA tidak jelas apakah longsoran salju disebabkan oleh aktivitas vulkanik, tapi longsoran tersebut terjadi hampir bersamaan.
"Berdasarkan berbagai pengukuran, dapat dikatakan bahwa gunung tersebut tampaknya telah meletus, namun kami masih berusaha untuk mengonfirmasi fakta di lapangan," kata seorang pejabat JMA.
Tingkat peringatan untuk gunung itu dinaikkan menjadi 3, memperingatkan masyarakat untuk tidak mendaki gunung.
Empat orang yang tengah dalam gondola di lereng terluka oleh kaca pecah, kata sekretaris kabinet Yoshihide Suga dalam sebuah konferensi pers, tapi dia tidak memiliki rincian lebih lanjut.
Jepang memiliki 110 gunung berapi aktif dan memonitor 47 dari mereka sepanjang waktu.
Pada September 2014, 63 orang tewas di Gunung Ontake, bencana vulkanik terburuk di Jepang selama hampir 90 tahun.
Advertisement