Liputan6.com, Bodh Gaya - Ribuan penganut Buddha sudah memadati sebuah kompleks ibadah di kota Bodh Gaya, Bihar, India, ketika Matahari baru saja terbit. Antrean mengular ke tempat pemeriksaan keamanan pun tak dapat dihindarkan.
Pagi dingin yang kala itu bersuhu sekitar 12 derajat Celcius, tak menyurutkan niat mereka untuk mengunjungi sebuah situs yang sangat erat dengan agama yang mereka anut, Mahabodhi Temple.
Aroma khas dupa dan merapalkan doa yang bersahut-sahutan, membuat suasana kala itu bertambah magis.
Advertisement
Baca Juga
Sebagian besar dari mereka ada yang melantunkan doa sambil mengitari Mahabodhi Temple. Namun, tak jarang yang memilih untuk bersembahyang di pelataran candi.
Menurut petugas Mahabodhi Temple, Januari memang merupakan puncak para peziarah untuk mengunjungi situs di mana Buddha mendapat pencerahan.
Liputan6.com dan 18 jurnalis ASEAN lain berkesempatan untuk melihat langsung kekhidmatan umat Buddha dari penjuru dunia berkumpul dan beribadah di Wihara di India itu yang dibangun pertama kali pada masa Kaisar Asoka pada Abad ke-3 SM.
Renovasi Mahabodhi Temple
Menurut situs mahabodhi.com, sturktur Mahabodhi Temple akhirnya selesai pada Abad ke-7, yakni saat Raja Gupta memerintah.
Wihara itu pernah mengalami sejumlah resotrasi, renovasi, dan perbaikan. Orang Burma atau Myanmar disebut-sebut berperan besar dalam hal itu.
Hingga akhirnya pada 1883, renovasi menyeluruh dan ilmiah dilakukan di bawah pengawasan arkeolog Inggris, Sir A. Cunningham dan JDM Beglar, serta arkeolog India, Dr Rajendra Lal Mitra.
Pada 1956, bertepatan dengan 25.000 Buddha Jayanti, Pemerintah India melakukan sejumlah perbaikan dan memperbesar Mahabodhi Temple, tempat suci bagi umat Buddha dunia.
Mahabodhi Temple pun kini telah dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, tepatnya pada 27 Juni 2002.
Advertisement
Bodhi Tree, Tempat Buddha Mendapat Penerangan
Siddhartha Gautama diyakini mendapat pencerahan sempurna saat ia bertapa di bawah pohon Bodhi -- disebut juga dengan Bodhi Tree.
Menurut sejumlah sumber, pencerhannya yang menjadikannya seorang Buddha tepat terjadi pada saat bulan Purnama di bulan Waisak saat ia berusia 35 tahun.
Pada minggu kedua setelah mendapat penerangan, Buddha dikabarkan memandang Pohon Boddhi tak berkedip. Di Kompleks Mahabodhi Temple, terdapat tanda yang menunjukkan tempat Buddha memandang Pohon Boddhi dan disebut dengan Animesa Locana.
Pohon Bodhi tempat Buddha mendapat penerangan memang sudah tak ada saat ini. Namun, keturunan pohon tersebut masih berdiri kokoh hingga kini, di lokasi yang sama tempat pohon induknya berdiri.
Bodhi Tree itu saat ini bisa ditemukan di sebelah barat Mahabodhi Temple. Saat Liputan6.com berada di sana, umat Buddha terlihat memadati tempat yang terletak di bawah rindangnya Pohon Bodhi, yang merupakan pohon tin.