Ketua Komisi Antikorupsi China Resmi Menjadi Wakil Presiden Xi Jinping

Terpilihnya mantan ketua Komisi Antikorupsi China sebagai Wakil Presiden, menyiratkan makna penting bagi masa depan Negeri Tirai Bambu.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 18 Mar 2018, 13:02 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2018, 13:02 WIB
Wang Qishan berjabat tangan dengan Presiden Xi Jinping setelah resmi ditunjuk sebagai Wakil Presiden China (AP)
Wang Qishan berjabat tangan dengan Presiden Xi Jinping setelah resmi ditunjuk sebagai Wakil Presiden China (AP)

Liputan6.com, Beijing - Parlemen China telah mengesahkan kepemimpinan Presiden Xi Jinping, sekaligus menunjukkan mantan kepala Komisi Anti-Korupsi, Wang Qishan, sebagai Wakil Presiden.

Pemilihan suara di Kongres Rakyat Nasional menyatakan suara bulat terhadap penunjukan kembali Presiden Xi. Sementara terpilihan Wang sebagai Wakil Presiden, berasal dari 2.969 suara yang mendukung, dan hanya satu yang menentangnya.

Dilansir dari BBC pada Minggu (18/3/2018), Wang Qishan diketahui telah lama berdiri di dalam barisan pendukung utama Presiden Xi Jinping. Terpilihnya Wang sebagai Wakil Presiden disebut sebagai konsolidasi lebih lanjut dari kekuatan pemimpin China.

Perubahan batas periode kepresidenan China baru-baru ini meluas ke wakil presiden, memberi posisi lebih penting daripada sebelumnya.

Konstitusi terbaru China memungkinkan Wakil Presiden untuk 'membantu' pekerjaan atasannya, dan menjalankan tugas kepresidenan atas namanya. Ini berarti Wang Qishan -- mungkin dalam perannya seumur hidup -- bisa jauh lebih berpengaruh daripada tokoh pendahulu di posisi terkait.

Wang (69) telah memegang sejumlah posisi penting sejak mulai bekerja untuk Partai Komunis China pada tahun 1980-an, saat pertama kali diterima sebagai peneliti kebijakan.

Dia juga sempat menjabat sebagai wali kota Beijing ketika wabah Sars menyerang pada 2003 silam, dan merupakan ketua eksekutif komite Olimpiade kota tersebut pada 2008.

Pada tahun 2007, dia bergabung dengan Politbiro China. Lalu, setahun kemudian,  Presiden Hu Jintao menunjuknya sebagai delegasi utama dalam pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS).

Mantan Menteri Keuangan AS, Henry Paulson, menggambarkan pertemuannya kala itu dengan Wang sebagai sebuah momen yang mendebarkan, karena perwakilan China tersebut memiliki selera humor yang ‘menyeramkan’.

Namun, popularitas Wang sejatinya kian terkerek naik berkat perannya baru-baru ini karena ia memimpin aksi pemberantasan korupsi.

Dalam aksi pemberantasan korupsi tersebut, Wang menjabat kepala Komisi Pusat untuk Disiplin Inspeksi.  Kampanye itu diluncurkan pada tahun 2012 di bawah pemimpin partai yang baru diangkat, Xi Jinping.

Wang, yang diketahui merupakan teman Presiden Xi sejak muda, melancarkan aksi pemberantasan korupsi tanpa ampun.

Selama lima tahun pertama kepemimpinan Presiden Xi Jinping, sebanyak 1,34 juta pejabat di tingkat tinggi dan rendah, dipecat dari posisinya akibat terbukti melakukan tindak korupsi dan antidisiplin.

 

 Simak videografis tentang jabatan seumur hidup Presiden Xi Jinping berikut: 

Apa Makna di Balik Penunjukan Wang Sebagai Wakil Presiden?

Bendera China
Ilustrasi (iStock)

Berakhirnya batas waktu kepemimpinan presiden, dan terpilihnya anggota partai terkemuka seperti Wang bisa berarti perubahan peran yang diwakili dalam sistem pemerintahan China terkini, kata para analis.

Pengalaman Wang dalam negosiasi ekonomi dengan AS dianggap penting sebagai juru tawar handal dalam menanggapi perubahan penetapan skema tarif perdagangan oleh Presiden Donalr Trump.

Hua Po, seorang pengamat politik independen China, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pengangkatan terkait memungkinkan Wang dan Presiden Xi Jinping lebih siap dalam melawan Presiden Trump.

“Mungkin mereka bisa menemukan solusi untuk mengatasi perselisihan dengan AS terkait isu tariff dan ketidakseimbangan neraca perdagangan,” tambah Po menjelaskan.

Berbicara kepada harian The New York Times, mantan ilmuwan politik di Universitas Tsinghua di Beijing, Wu Qiang, mengatakan bahwa Wang merupakan salah satu figur penting dalam pemerintahan Presiden Xi Jinping.

"Wang Qishan akan menambahkan substansi pada peran wakil presiden," katanya.

"Amendemen konstitusi telah mengangkat status kepresidenan, dan wakil presiden juga akan mendapatkan keuntungan darinya.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya