Ada 10.000 Lubang Hitam 'Bersembunyi' di Galaksi Bima Sakti, Berbahaya?

Sebanyak puluhan ribu lubang hitam ditemukan bersembunyi di galaksi Bima Sakti, menandakan peluang untuk mengungkap misteri baru di ruang angkasa.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 05 Apr 2018, 12:32 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2018, 12:32 WIB
Ilustrasi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti di langit malam
Ilustrasi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti di langit malam (NASA)

Liputan6.com, London - Baru-baru ini, para ilmuwan mengumumkan tentang penemuan sekitar 10.000 lubang hitam (black hole) berukuran raksasa, yang letaknya tersembunyi di galaksi kita.

Para ilmuwan telah lama menduga bahwa mungkin ada sejumlah lubang hitam kecil yang mengelilingi satu supermasif, yang berlokasi di pusat galaksi Bima Sakti.

Akan tetapi, menurut para peneliti, pada hakikatnya puluhan ribu lubang hitam tersebut sulit untuk dilihat, dan karenanya teori tersebut belum terbukti.

"Hal ini dapat membantu memprediksi lebih baik tentang berapa banyak peristiwa gelombang gravitasi, yang mungkin terkait dengan mereka (lubang hitam)," jelas laporan studi tersebut, sebagaimana dikutip dari Independent.co.uk pada Kamis (5/4/2018).

"Semua informasi yang dibutuhkan astrofisikawan berada di pusat galaksi," lanjut laporan tersebut menjelaskan.

Lubang hitam berukuran masif yang terletak di jantung Bima Sakti, dikenal sebagai Sagittarius A (Sgr A), dan diketahui memiliki sekitar empat juta kali massa matahari, serta berjarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi.

Lingkup gas dan debu di sekitar Sgr A dianggap menyediakan tempat tumbuh sempurna, untuk bintang-bintang besar yang jatuh ke lubang hitam ketika mereka mati.

Menurut peneliti, lubang hitam ini, dan yang lain dari luar lingkaran, tertarik ke arah Sgr A, untuk kemudian 'disekap' di sekitarnya.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Lokasi Sekumpulan Lubang Hitam Belum Diketahui Secara Pasti

Black Hole
Black Hole atau lubang hitam yang disebut-sebut sebagai terbesar kedua di Bima Sakti setelah Sagittarius A*. (AFP)

Di satu sisi, mendeteksi lokasi pasti puluhan ribu lubang hitam, merupakan tantangan utama para peneliti antariksa saat ini.

"Lubang hitam yang terisolasi, dan dengan ruang waktu yang tidak terputus, tidak menunjukkan pergerakan pasti tentang sekumpulan benda angkasa tersebut," kata Dr Hailey, pemimpin studi tersebut.

Melihat hal itu, Dr. Hailey dan timnya memutuskan menganalisis data arsip dari teleskop ruang angkasa Chandra X-ray, untuk mengidentifikasi tanda-tanda binari lubang hitam.

Pencarian tersebut menemukan 12 obyek yang berjarak tiga tahun cahaya dari Sgr A.

Analisis lebih lanjut dari properti mereka menunjukkan bahwa harus terdapat hingga 500 buah binari lubang hitam, untuk mendeteksi secara pasti lokasi sekumpulan masif tersebut. 

Temuan ini dimuat dalam edisi terbaru jurnal Nature.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya