Senator AS Cemas Jelang Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un

Anggota Senat Amerika Serikat mengungkapkan kekhawatiran dan harapan positif seputar Inter-Korea Summit dan pertemuan Donald Trump - Kim Jong-un.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2018, 15:02 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2018, 15:02 WIB
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Washington DC - Beberapa Anggota Senat Amerika Serikat mengungkapkan sejumlah kekhawatiran sekaligus harapan positif soal pertemuan antara Donald Trump - Kim Jong-un dalam KTT Korea Utara - Amerika Serikat.

Pertemuan keduanya dianggap mampu secara signifikan menentukan masa depan perdamaian di Semenanjung Korea serta hubungan AS - Korut. Namun, aura pesimis dan optimis bercampur mengerubungi beberapa legislator Negeri Paman Sam.

Pemimpin Mayoritas di Senat AS, Senator Mitch McConnell (Republik) mengatakan, "Korea Utara selama ini merupakan masalah yang membingungkan bagi setiap Presiden AS ... mudah-mudahan pada akhirnya akan membuahkan sejumlah hasil," ujarnya seperti dikutip dari VOA Indonesia (20/4/2018).

McConnell juga mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump harus mencapai hasil positif terkait denulklirisasi Korea Utara. Kegagalan justru akan semakin menutup upaya denuklirisasi tersebut.

Sementara itu, sejumlah anggota Senat AS dari Partai Demokrat mengatakan, mereka berharap KTT itu berhasil, namun khawatir presiden tidak memiliki strategi yang terencana dengan baik kala bernegosiasi dengan Korea Utara.

"Apalagi, tak bisa dibantah kalau pertemuan ini menegangkan. Keprihatinan utama saya adalah bahwa presiden dan kebiasaannya mengambil keputusan yang mendadak bisa membahayakan Amerika Serikat," kata Senator Chuck Schumer (Demokrat) mengomentari kans Donald Trump dalam KTT nanti.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Aura Positif

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (Yonhap via AP)

Namun, beberapa pakar dan kepala negara justru berpandangan lebih optimists. Salah satunya, Su Mi Terry dari The Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

"Sesungguhnya menurut saya, KTT Kim Jong-un-Trump akan berlangsung baik dalam arti mereka secara prinsip akan mencapai sejumlah kesepakatan, atau bahkan mencapai sebuah kesepakatan besar," ujarnya.

"Kesepakatan besar yang saya maksud adalah AS bisa menawarkan perjanjian damai ke Korea Utara jika Korea Utara bersedia mengambil langkah-langkah konkret menuju denuklirisasi."

Dennis Willder, pakar isu Korea dari Georgetown University juga berpendapat senada.

"Saya kira pihak Amerika tidak ingin melakukan itu sekedar sebagai lawatan propaganda. Kenyataannya, saya yakin bahwa jika itu yang diinginkan oleh semua warga Korea Utara, Presiden Trump akan membatalkan pertemuan itu," kata Willder.

Trump juga optimistis mengenai KTT yang direncanakan tersebut, namun memperingatkan bahwa jika pembicaraan dengan Kim tidak berjalan sesuai harapannya, ia bersedia meninggalkannya, lanjut Willder.

Aura positif juga datang dari Presiden Korea Selatan Moon jae-in.

Moon Jae-in menyatakan, ia mendapat berita yang menyenangkan dari Korea Utara seputar dua Konferensi Tingkat Tinggi yang akan berlangsung, Inter-Korea Summit dan KTT Korea Utara - Amerika Serikat.

Moon mengatakan bahwa Korea Utara tidak memberlakukan syarat untuk KTT mendatang dengan dirinya dan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait larangan kepemilikan senjata nuklir di Semenanjung Korea.

Lebih lanjut, Moon mengatakan, "Termasuk syarat-syarat yang tidak akan diterima oleh Amerika Serikat, seperti penarikan US Forces Korea dari Korea Selatan."

"Korea Utara tidak meminta hal itu," kata Moon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya