Liputan6.com, Washington, DC - Jet tempur siluman F-22 milik Amerika Serikat mencegat dua pesawat bomber TU-95 "Bear" milik Rusia di wilayah udara internasional di dekat Alaska pada Jumat 11 Mei 2018 waktu setempat.
Informasi tersebut disampaikan oleh pihak North American Aerospace Defense Command.
Baca Juga
Pesawat bomber jarak jauh Rusia tersebut terbang ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara atau Air Defense Identification Zone, yang memanjang sekitar 200 mil dari pantai barat Alaska.
Advertisement
"Diperkirakan pada pukul 10.00 ET, dua pesawat tempur NORAD F-22 yang berada di pangkalan Alaska mencegat dan mengidentifikasi secara visual dua pesawat pembom jarak jauh TU-95 'Bear' Rusia sedang terbang di Air Defense Identification Zone yang berada dekat Alaska, di sebelah utara Kepulauan Aleutian," demikian diungkapkan juru bicara NORAD dan USNORTHCOM dari militer Kanada, Mayor Andrew Hennessy seperti dikutip dari CNN, Sabtu (12/5/2018).
Tak hanya dicegat, dua bomber Rusia juga terus dimonitor oleh F-22 sampai akhirnya meninggalkan Air Defense Identification Zone di sepanjang Kepulauan Aleutian, dan terus terbang ke arah barat.
"Mereka tak pernah memasuki wilayah kedaulatan udara Amerika Serikat," demikian menurut pernyataan yang dikeluarkan NORAD dan USNORTHCOM
Pencegatan terakhir jet tempur Rusia oleh pihak Amerika Serikat terjadi pada 3 Mei 2017.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Jet Tempur Rusia Jatuh Gara-Gara Burung
Sebelumnya, sebuah jet tempur milik Rusia jatuh di pesisir Suriah, dan menewaskan dua orang pilot yang berada di dalamnya.
Menurut otoritas terkait, kecelakaan itu disebabkan oleh 'serangan burung' yang masuk ke dalam mesin pesawat.
Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (3/5/2018), pejabat di Kremlin mengatakan bahwa jet tempur dengan kode SU-30SM itu jatuh di pesisir Mediterania, di dekat kota Latakia pada pagi tadi.
Kecelakaan tersebut memicu ledakan cukup besar yang membakar hampir seluruh badan pesawat.
Situs Departemen Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kedua pilot berusaha keluar dari kokpit, namun mengalami kesulitan sehingga tewas di tempat saat api kian membesar.
Beberapa potongan foto telah beredar di media sosial, menunjukkan potongan detail kecelakaan yang disertai dengan kepulan asap tebal ke udara.
Dijelaskan bahwa setelah lepas landas dari pangkalan udara Hmeimim, pesawat tersebut menabrak sekumpulan burung yang melintas secara melintang di jalur terbangnya.
Beberapa ekor burung tersedot ke dalam mesin jet, dan memicu percikan api, sebelum kemudian pesawat kehilangan kendali dan terjun bebas ke permukaan perairan Laut Mediterania.
Laporan penyebab kecelakaan tersebut sekaligus menegaskan bahwa jatuhnya pesawat Rusia bukan karena diserang oleh musuh.
Advertisement