Liputan6.com, Beijing - Sebuah tren pernikahan terkini di China ini juga tak kalah menuai perhatian seperti royal wedding antara Pangeran Harry dan Meghan Markle. Meski tak semewah prosesi pesta ala kerajaan, yang satu ini tetap meninggalkan kenangan indah bagi pengantin.
Seperti dikutip dari Asia One, Minggu (20/5/2018), tren itu adalah kerudung terbang yang sejatinya pertama kali menjadi sorotan tahun 2017 lalu.
Awalnya seorang perencana pernikahan berbasis di Shanghai menampilkan satu video kerudung terbang yang diposting online, demikian seperti diberitakan South China Morning Post 12 Mei lalu.
Advertisement
Kreasinya itu kemudian disebarluaskan ke seluruh China, dan videonya pun menjadi viral.
"Bagi para tamu itu adalah hal baru untuk ditonton, tetapi untuk mempelai wanita terasa seperti ritual yang penting dan sangat menyentuh," kata Stark Zhang, seorang perencana pernikahan dengan Nanjing Wedding Daheng Internet, di Nanjing.
"Para pengantin yang telah menggunakannya, semuanya menyukainya."
Flying veils are a thing in China and I want this for my wedding pic.twitter.com/GDHCT7bF05
— Common Asian Girl (@asiangirl101_) May 14, 2018
Konsep di balik kerudung terbang pada pernikahan di China itu sebenarnya cukup sederhana, hanya menggunakan sistem rel, untuk membuat kerudung terlihat seperti terbang di udara.
Benang yang diikat di sudut-sudut kerudung tidak terlihat oleh para tamu, dan dipotong saat berada di atas pengantin. Hasilnya, memberikan kesan dramatis.
Trial and Error
Tentu saja, konsep baru apa pun memiliki fase trial and error.
"Pada awalnya ada kecelakaan seperti kerudung yang terbang melewati pengantin wanita, atau tak jatuh atau hanya jatuh di satu sisi. Juga tidak selalu terbang dengan kecepatan yang diinginkan," kata Zhang.
Tapi kini, Zhang mengatakan sistem tersebut telah diperbaiki dan beroperasi tanpa kendala.
Amy Li, seorang perencana pernikahan Beijing dengan Zhiai Qingcheng Wedding Ceremony mengatakan bahwa prosesi demikian tidak begitu mahal biayanya.
"Dimasukkan dalam paket upacara pernikahan kami dan tidak dikenakan biaya tambahan, tetapi jika seseorang menginginkan bagian itu saja, biayanya mungkin sekitar 1.000 yuan setara Rp 2,2 jutaan," kata Qingcheng dalam laporannya.
Kerudung terbangnya saja jika dibeli secara online, harganya sekitar 400 yuan setara dengan Rp 888 ribu.
Advertisement