Laporan Ini Menguak Sifat Ambisius Kim Jong-un Sejak Kecil

Kim Jong-un disebut memiliki sifat ambisius sejak kecil. Berikut ini uraiannya.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 11 Jun 2018, 15:03 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2018, 15:03 WIB
Kim Jong-un Tinjau Jalur Kereta Baru
Foto tak bertanggal yang dirilis pada 25 Mei 2018 memperlihatkan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un meninjau jalur kereta api Koam-Tapchon yang baru selesai di Gangwon-do. Jurnalis independen tidak diberikan akses untuk meliput kegiatan itu. (KCNA/via AP)

Liputan6.com, Canberra - Sebuah bocoran berkas intelijen terbaru tentang Kim Jong-un menyebut pemimpin Korea Utara itu memiliki sifat ambisius sejak kecil.

Menurut forum isu intelijen Axios, sebagaimana dikutip dari News.com.au pada Senin (11/6/2018), berkas intelijen itu disusun dari berbagai wawancara ekstensif dengan para guru, siswa, dan orang lain yang mengenalnya, ketika menuntut ilmu di sekolah asrama Swiss yang bergengsi.

Mereka mengklaim Kim Jong-un cenderung bersikap ambisius. Ia juga sesekali disebutkan bertindak dengan kekerasan atas nama pembelaan.

Pemimpin Korut itu juga dinilai memiliki ledakan amarah yang menjadi-jadi, jika melihat dirinya "tidak berada di atas" rekan-rekannya.

"Laporan yang muncul dari puluhan wawancara itu memiliki kemiripan yang mencolok pada sosok Kim Jong-un yang kita kenal saat ini," kata seorang sumber yang berbicara kepada Axios.

"Rakus, cenderung marah dan sombong di sekitar teman-teman sekelasnya. Kim Jong-un adalah seorang siswa (ambisius) yang kerap menuntut kesetiaan mengikat dari teman-temannya di sekolah," lanjut sumber itu menjelaskan.

Disebutkan pula bahwa Kim Jong-un tidak ragu untuk memukul siswa lain, jika ia merasa terganggu.

Namun, mungkin bagian yang paling menyeramkan dari semua itu adalah deklarasi yang samar-samar --dan secara teratur-- kepada teman-teman sekelasnya, mengatakan: "Suatu hari nanti Anda semua akan mengingat saya."

 

Simak video pilihan berikut:

 

 

Menurut Pengamat

Donald Trump dan Kim Jong-un. (AFP)
Donald Trump dan Kim Jong-un. (AFP)

Sementara itu, menurut beberapa pengamat, pertemuan bersejarah antara Donald Trump dan Kim Jong-un, dianggap lebih tentang "pertemuan kepribadian", dan kurang menyinggung diskusi kebijakan formal.

Presiden Trump telah mengatakan pertemuan Singapura akan lebih banyak tentang sikap dan kepribadian daripada yang lain.

"Saya pikir saya sangat siap," katanya kepada wartawan pada hari Kamis, 7 Juni 2018.

"Saya rasa saya tidak harus mempersiapkan banyak. Itu tentang sikap," lanjut Trump.

Di tambahkan oleh pejabat Gedung Putih, Presiden Donald Trump mengklaim telah mempersiapkan agenda pertemuan bersejarah itu selama berbulan-bulan.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah membahas pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un di hampir setiap briefing harian.

"Saya sangat yakin Presiden akan sepenuhnya siap ketika dia bertemu dengan mitra Korea Utara," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya