Penulis Harun Yahya dan 235 Orang Pengikutnya Ditangkap Kepolisian Turki

Kepolisian Istanbul, Turki menangkap penulis Adnan Oktar alias Harun Yahya pada Rabu 11 Juli 2018 pagi waktu setempat.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 11 Jul 2018, 18:40 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2018, 18:40 WIB
Dukungan Warga Turki untuk Tentaranya yang Perangi Kurdi di Suriah
Ilustrasi Turki (AP Photo/Lefteris Pitarakis)

Liputan6.com, Istanbul - Kepolisian Istanbul, Turki menangkap penulis Adnan Oktar alias Harun Yahya pada Rabu 11 Juli 2018 pagi waktu setempat.

Dalam sebuah operasi yang sama, Kepolisian Turki juga menangkap 235 orang yang disebut "memiliki jaringan dengan kelompok Harun Yahya". Demikian seperti dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Ajansi, Rabu (11/7/2018).

Operasi penangkapan dilakukan di lima provinsi.

Penjaga keamanan Harun Yahya sempat melakukan perlawanan, koresponden Hurriyet melaporkan dari tempat kejadian, menambahkan bahwa pasukan keamanan menyita sebuah senjata, baju besi, dan kendaraan lapis baja di kediaman pria itu.

Sebelumnya, Harun Yahya telah masuk dalam daftar pencarian orang Departemen Kejahatan Finansial Kepolisian Turki, kata pejabat polisi yang anonim.

Sementara itu, otoritas Turki menuduh ratusan anggota kelompok Harun Yahya terlibat dalam sejumlah kasus kriminal, meliputi: membentuk geng dengan niat untuk melakukan perbuatan jahat, pelecehan, kekerasan dan hubungan seksual terhadap anak di bawah umur, penculikan, menahan anak di bawah umur, pelanggaran pajak, dan pelanggaran undang-undang antiterorisme.

 

Simak pula video pilihan berikut:

Sekilas Tentang Harun Yahya

Dukungan Warga Turki untuk Tentaranya yang Perangi Kurdi di Suriah
Ilustrasi Turki (AP Photo/Lefteris Pitarakis)

Harun Yahya memiliki saluran televisi bernama 'A9', di mana ia menjadi acara dalam program yang mendiskusikan isu keagamaan dan sosial.

Adnan Oktar juga dikenal kerap dikelilingi oleh sejumlah 'perempuan yang dioperasi plastik', yang secara kolektif ia sebut dengan panggilan 'anak-anak kucing'.

Sedangkan para pengikutnya yang berjenis kelamin laki-laki disebut sebagai para 'singa'.

Pada bulan Februari 2018, pengawas pertelevisian Turki menghentikan program televisi yang diselenggarakan oleh Oktar yang memadukan diskusi dan tarian teologis, dengan mengatakan bahwa hal itu melanggar kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.

Sedangkan pada 2006, Oktar menulis Atlas Penciptaan di bawah nama pena Harun Yahya, dengan alasan bahwa teori evolusi Darwin adalah akar dari terorisme global. Dia telah menulis lebih dari 300 buku, diterjemahkan ke dalam 73 bahasa, klaim situs pria tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya