Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sultan Muhammad V dari Kesultanan Kelantan diangkat menjadi Raja Malaysia pada Desember 2016. Namun, baru dua tahun menjabat, Yang di-Pertuan Agong dikabarkan akan turun takhta.
Kabar tersebut belakangan marak beredar di media sosial. Apalagi, raja berusia 49 tahun itu belum juga kembali bekerja usai absen dua bulan hingga 31 Desember 2018 untuk alasan medis.
Saat ditanya soal kabar tersebut, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengaku tidak tahu kebenarannya.
Advertisement
Baca Juga
"Seperti halnya Anda, saya mendengar banyak rumor...Saya tidak menerima surat atau petunjuk resmi soal apapun. Jadi saya tak ingin bicara terkait rumor," kata Mahathir dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari situs Asia One, Sabtu (5/1/2019).
Di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang stabilitas koalisi Mahathir yang baru berusia delapan bulan, sejumlah orang pun bertanya-tanya apakah pergolakan dramatis kerajaan -- yang masih memegang kendali signifikan di Negeri Jiran -- akan menambah masalah bagi perdana menteri berusia 93 tahun itu.
Ketika ditanya apakah Muhammad V akan kembali duduk di singgasana, Mahathir menjawab, "Sejauh yang saya ketahui (ya)."
Sementara itu, Mohd Amar Nik Abdullah, deputi kepala menteri Kelantan mengaku tudak mengetahui apapun soal rumor tersebut.
Ia meminta jaksa agung negara ambil tindakan terhadap mereka yang terbukti menyebarkan desas-desus itu.
Romor yang beredar, sekaligus pertanyaan soal gaya hidup sang raja, jarang terjadi pada kepala negara sebelumnya.
Meski Malaysia tak punya hukum lèse-majeste, seperti Thailand, aturan warisan zaman kolonial bisa digunakan pada mereka yang dianggap menghina atau mengkritik anggota kerajaan.
Sultan Muhammad V, yang menjabat sebagai Raja Malaysia selama 5 tahun sejak 2016, secara resmi akan kembali dari cuti medis pada 1 Januari 2019.
Wakilnya, Nazrin Shah, Sultan Perak rencananya akan berhenti sebagai pejabat pelaksana raja pada hari itu.Â
Selama dua bulan absen dari istana, Muhammad V dilaporkan menikahi seorang mantan ratu kecantikan Rusia. Namun, pihak kerajaam memilih bungkam.
Sementara PM Mahathir mengaku tak mendengar secara resmi dari istana terkait pernikahan itu. "Saya tidak tahu Saya tidak punya konfirmasi resmi jadi saya tidak bisa mengatakan apa-apa."
Muhammad V juga belum berkomentar apapun. Pun dengan Fungsi Pejabat Penyimpan Mohor Besar Raja-raja Malaysia yang berfungsi sebagai sekretaris Dewan Penguasa -- sebuah badan yang terdiri dari berbagai sultan yang mewarisi jabatannya secara turun-temurun dan para pemimpin provinsi sipil lainnya.
Pada Jumat lalu, media Malaysia The New Straits Times melaporkan, dewan tersebut mengadakan pertemuan "langka dan tidak terjadwal" pada Rabu malam.
Salah satu sumber menyebut, Dewan Penguasa sedang membahas 'persoalan serius', tanpa menyebut secara spesifik keterkaitannya dengan Raja Malaysia Muhammad V.
Â
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Baru Menikahi Ratu Kecantikan Rusia
Kepala Monarki sekaligus Kepala Negara Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V, dikabarkan telah menikah dengan pemenang kontes kecantikan Miss Moscow 2015, Oksana Voevodina di tengah cuti dari tugas kerajaan dengan alasan medis.
Upacara pernikahan keduanya berlangsung pada 23 November 2018 di Barvikha Concert Hall, Moskow, Rusia. Meski terkesan tertutup, media sosial menyambut baik berita tersebut.
Pernikahan kerajaan, yang menggabungkan tradisi Melayu dan Rusia, diadakan di Barvikha Concert Hall di Moskow, Rusia, demikian seperti dikutip dari outlet media gaya hidup Malaysia, Hype.my, Minggu (25/11/2018).
Sedikit yang diketahui tentang pernikahan kerajaan itu, dengan sejumlah media Malaysia minim merilis pemberitaan.
Media besar Malaysia, seperti New Strait Times dan Sinar Harian, telah memublikasikan berita tentang pernikahan itu lewat situs daring mereka masing-masing. Namun tampaknya, berita yang dimaksud telah ditarik dari peredaran.
Di sisi lain, media gaya hidup Hype.my tetap memublikasikan pemberitaan dan sejumlah foto seputar pernikahan Sultan Muhammad V dan Oksana Voevodina, dengan mengutip sumber dari Islamnews.ru yang dikelola oleh Russian Islamic Media Agency.
Advertisement