Liputan6.com, Washington DC - Seorang perempuan Muslim yang berpapasan dengan demonstran anti-Islam (islamofobia) di AS berbagi cerita saat ia memutuskan untuk "memerangi kebencian para pemrotes dengan cinta dan senyum".
Hal ini dilakukan setelah foto-foto posenya di depan kelompok itu menjadi viral.
Para pengunjuk rasa tengah menempatkan diri di luar sebuah konferensi Islam di Washington, DC, selama tiga hari, memegang plakat mengecam Islam dan Nabi Muhammad, ketika Shayma Ismaa'eel memutuskan untuk mengambil sikap.
Advertisement
Peserta lain di KTT Lingkaran Islam Amerika Utara (the 44th annual Muslim American Society and the Islamic Circle of North America atau MAS-ICNA) itu menjadi kesal oleh aksi para pemrotes - yang juga meneriakkan slogan-slogan anti-Muslim - tetapi tidak tahu bagaimana menghadapi orang-orang itu.
Saat itulah Ismaa'eel meminta seorang teman untuk mengambil foto pose dirinya dengan senyum lebar dan tanda damai di depan para lelaki. Perempuan pemeluk Islam ini merasa bahwa berjalan kaki melewati mereka saja tidak cukup.
"Saya sedang jalan kaki ketika mereka terus meneriakkan kalimat kebencian mereka," katanya, seperti dilansir ABC Indonesia, Jumat (26/4/2019).
On April 21st I smiled in the face of bigotry and walked away feeling the greatest form of accomplishment. pic.twitter.com/Dbrtk7MDAw
— شيماء (@ShaymaaDarling) April 23, 2019
"Saya bertanya kepada petugas polisi apakah saya bisa berdiri di tepi jalan di depan orang-orang itu. Petugas itu berkata 'tidak,' dan pada saat itu, saya merasa seperti pemberontak terbesar."
"Saya tersenyum sangat lebar di foto itu dan lelaki di sana mulai mengarahkan pidatonya ke arah saya."
"Hal-hal konyol seperti, 'Wajahmu harus ditutupi', dan, 'Kamu tahu itu hal menyimpang ketika kamu berjalan di luar mengenakan piyama'."
Ismaa'eel mengunggah tiga foto ke Twitter. Tak lama setelah itu, postingannya banyak menerima komentar dari sesama pengguna.
Postingan itu disukai lebih dari 304.000 kali dan di-retweet lebih dari 83.000 kali.
"Pada 21 April saya tersenyum menghadapi kefanatikan dan melenggang pergi sambil merasakan bentuk pencapaian terbesar," tulis Ismaa'eel di halaman Twitter-nya.
Simak videonya berikut ini:
Viral dan Banjir Like di Instagram
Ia juga membagikan salah satu foto itu di Instagram, di mana foto itu disukai lebih dari 338.000 kali.
"Kebaikan adalah tanda iman. Mereka yang tidak baik tidak memiliki iman," demikian bunyi tulisan di postingan Instagram Ismaa'eel, mengutip Nabi Muhammad.
Komentar di akun Instagramnya menyebut foto itu "ikonik", sementara setidaknya satu pengguna menamakannya, "Foto favorit saya di internet".
"Saya ingin mereka melihat saya tersenyum dan melihat cinta, saya ingin memerangi kebencian mereka dengan cinta dan senyum," kata Ismaa'eel.
Perempuan 24 tahun, seorang terapis yang bekerja dengan anak-anak dengan spektrum autisme, itu mengatakan bahwa anggota keluarga dan teman-temannya telah mengalami pelecehan dan diskriminasi beberapa kali.
Tetapi ia mengatakan dirinya juga percaya orang-orang, pada umumnya, menjadi lebih menerima keragaman agama, dan reaksi daring terhadap postingannya sangat positif.
Selain dibanjiri pesan-pesan dukungan, Ismaa'eel bahkan menerima saran bahwa foto tersebut harus ditampilkan di museum hak-hak sipil.
"Sejujurnya saya tak tahu apakah mereka benar-benar mengatakannya dengan tulus, mungkin itu hanya olok-olok," katanya.
"Tapi saya tak menyesal tentang jati diri saya - jangan biarkan siapapun merendahkan harga dirimu."
Advertisement