Liputan6.com, London - Donald Trump melakukan kunjungan selama 3 hari ke Inggris. Ia, bersama Ibu Negara Melania Trump, tiba di London pada Senin, 3 Juni 2019, dalam sebuah lawatan yang ditujukan untuk memperkokoh hubungan antara Amerika Serikat dan Inggris.
Namun, kedatangannya kali ini dibayangi oleh kekisruhan politik terkait Brexit dan pertikaiannya di media sosial dengan Wali Kota London, Sadiq Khan.
Baca Juga
Sebelum pesawat kepresidenan Air Force One mendarat di London, presiden AS tersebut mengunggah serangkaian cuitan di Twitter yang mengecam Khan.
Advertisement
Donald Trump mengunggah ujaran itu setelah pernyataan dari Khan muncul di surat kabar Inggris, di mana Khan mengatakan bahwa Trump tidak pantas mendapat sambutan mewah di Inggris dan ia merupakan salah satu ancaman dunia yang berkembang dari ekstrem kanan terhadap demokrasi liberal, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (4/6/2019).
Merespons tulisan Khan, Trump mengatakan bahwa Khan telah melakukan pekerjaan buruk sebagai wali kota London. Khan juga dinilai Trump sudah berbuat bodoh terhadap presiden AS yang sedang berkunjung, yang merupakan sekutu paling penting Inggris.
.@SadiqKhan, who by all accounts has done a terrible job as Mayor of London, has been foolishly “nasty” to the visiting President of the United States, by far the most important ally of the United Kingdom. He is a stone cold loser who should focus on crime in London, not me......
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 3 June 2019
Dicerca
Selain itu, Donald Trump juga menyebut Sadiq Khan adalah seorang pecundang yang seharusnya memfokuskan perhatiannya pada kejahatan di London, bukan terhadap dirinya.
Ia menambahkan, Khan mengingatkannya pada Wali Kota New York, Bill de Blasio, meskipun tinggi Khan hanya setengah dari tinggi de Blaiso. de Blasio adalah salah satu kandidat calon presiden dari Partai Demokrat pada pemilu 2020.
....Kahn reminds me very much of our very dumb and incompetent Mayor of NYC, de Blasio, who has also done a terrible job - only half his height. In any event, I look forward to being a great friend to the United Kingdom, and am looking very much forward to my visit. Landing now!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 3 June 2019
Sementara itu, para pendukung Khan sebelumnya menunduh Trump bersikap rasis terhadap wali kota Muslim pertama London itu.
Advertisement
Sebut Meghan Markle 'Menjijikan'
Sebelumnya, Donald Trump membantah telah menyebut Duchess of Sussex, Meghan Markle, "menjijikan" dalam sebuah wawancara, meskipun komentar itu direkam.
"Aku tidak pernah menyebut Meghan Markle 'menjijikan'," sang presiden mencuit di Twitter pada Minggu 2 Juni 2019, sehari jelang kunjungan kenegaraan resmi mulai Senin 3 Juni.
Trump menambahkan: "(pernyataan itu) dibuat oleh Media Berita Palsu, dan mereka tertangkap basah!" demikian seperti dilansir BBC, Senin, 3 Juni 2019.
Diceritakan dari komentarnya selama wawancara dengan The Sun, Presiden Trump mengatakan itu adalah pertama kalinya dia mendengar pernyataan tersebut.
Apa yang Dikatakan Trump?
Komentar itu merujuk pada transkrip wawancara sang presiden dengan surat kabar The Sun jelang kunjungannya ke Inggris awal pekan ini.
"Saya tidak tahu itu. Apa yang bisa saya katakan? Saya tidak tahu dia menjijikan," kata Donald Trump.
Pada hari Sabtu, The Sun mem-posting rekaman audio wawancara di situs webnya.
Menyusul penolakan Trump di Twitter sehari setelah wawancara dipublikasikan, beberapa komentator menunjukkan bahwa pernyataan itu direkam --seperti yang diunggah oleh jurnalis BBC di New York, Nick Bryant lewat akun Twitter-nya.
“What can I say? I didn’t know that she was nasty," Trump on Meghan Markle in an interview with The Sun. It’s on tape. https://t.co/GYi7qI0rBL
— Nick Bryant (@NickBryantNY) 2 June 2019
Presiden ke-45 AS itu membantah telah berkomentar demikian.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara kepada The Sun, Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia senang bisa segera bergabung dengan keluarga Kerajaan Inggris dan dia percaya bahwa Meghan Markle akan menjadi "putri yang sangat baik".
"Itu bagus, dan saya yakin dia akan melakukannya dengan sangat baik," kata Donald Trump.