Korea Utara Tolak Upaya Berdialog Usai Korsel-AS Gelar Latihan Militer

Moon Jae-in dan Kim Jong Un telah bertemu tiga kali sejak April tahun lalu yang menjanjikan perdamaian dan kerja sama.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Agu 2019, 07:54 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 07:54 WIB
Trump dan Kim Jong-un
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di zona demiliterisasi Korea (DMZ), Desa Panmunjom pada Minggu (30/6/2019). Ini adalah kali pertama seorang presiden AS menginjakkan kaki di negara tersebut. (AP Photo/Susan Walsh)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah duduk bersama dengan Korea Selatan untuk melakukan pembicaraan lagi.

Pihaknya juga menolak rencana Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk melakukan dialog dengan Pyongyang yang bertujuan untuk membawa unifikasi pada tahun 2045.

Sebelumnya, Korea Utara telah memprotes latihan militer gabungan yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat, yang dimulai pekan lalu, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (16/8/2019).

Korut menyebut aktivitas militer itu dilakukan untuk perang dan telah menembakkan beberapa rudal jarak pendek dalam beberapa pekan terakhir.

Hilangnya momentum dialog antara Utara dan Selatan dan kebuntuan dalam mengimplementasikan pertemuan puncak bersejarah antara kedua pemimpin mereka tahun lalu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Korea Selatan, kata seorang juru bicara Korea Utara dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara itu mengulangi kecaman bahwa latihan gabungan AS-Korea Selatan merupakan tanda permusuhan Seoul terhadap Pyongyang.

"Seperti yang akan jelas, kami tidak memiliki apa-apa lagi untuk dibicarakan dengan otoritas Korea Selatan dan kami tidak memiliki keinginan untuk duduk bersama dengan mereka lagi," kata juru bicara Korea Utara untuk Komite Reunifikasi.

Komite itu adalah badan milik pemerintah Korut yang bertugas mengelola hubungan dengan Korea Selatan.

Pertemuan Moon dan Kim

Jabat Tangan Kim Jong-un dan Moon Jae-in
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjabat tangan untuk memulai pertemuan bersejarah mereka di atas garis demarkasi Zona Demiliterisasi (DMZ), Panmunjom, Jumat (27/4). (Korea Broadcasting System via AP)

Moon Jae-in dan Kim Jong Un telah bertemu tiga kali sejak April tahun lalu yang menjanjikan perdamaian dan kerja sama.

Namun, dari pertemuan ini hanya ada sedikit kemajuan yang telah dibuat untuk meningkatkan dialog dan memperkuat pertukaran dan kerja sama.

"Terlepas dari serangkaian tindakan mengkhawatirkan yang diambil oleh Korea Utara baru-baru ini, momentum untuk dialog tetap tidak terguncang," kata Moon dalam pidato kekebasan Korea dari Jepang.

Juru bicara Korea Utara mengatakan "delusi" untuk berpikir bahwa dialog antar-Korea akan dilanjutkan setelah latihan militer dengan Amerika Serikat selesai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya