Bertemu Raja Malaysia, Jokowi Minta WNI Terjerat Hukum Mendapat Keadilan

Jokowi meminta pertimbangan hukum untuk WNI yang tengah terjerat kasus hukum di Malaysia

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Agu 2019, 22:30 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 22:30 WIB
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Raja Malaysia di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah di Istana Bogor Jawa Barat, Selasa (27/8/2019). Keduanya akan membahas empat poin untuk menguatkan hubungan antara Indonesia dan Malaysia. (Liputan6.com/Pool/Seskab:Abdurahman)

Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Raja Malaysia Al- Sultan Abdullah Ri’ayatauddin Al Mustafa Billah Shah membahas soal WNI yang terbelit masalah hukum di negeri jiran. Jokowi meminta pertimbangan hukum untuk WNI yang tengah terjerat kasus hukum.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi usai mendampingi Jokowi saat bertemu Raja Abdullah di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (27/8/2019).

"Di sana-sini, WNI mengalami masalah hukum. Tentunya kita menghormati sistem hukum setempat, tetapi juga minta dipertimbangkan pemberian treatment yang fair. Intinya itu," ujar Retno.

Selain WNI, Jokowi dan Raja Abdullah jugamembahas soal diskriminasi sawit oleh Uni Eropa. Indonesia dan Malaysia sepakat bahwa diskriminasi sawit ini perlu dilawan.

Retno mengatakan bahwa Jokowi menyampaikan pentingnya penyerapan dalam negeri kelapa sawit. Hal tersebut juga disampaikan Jokowi saat bertemu dengan PM Malaysia Mahathir Muhammad, beberapa waktu lalu.

"Kita akan lakukan terus (melawan diskriminasi sawit). Kondisinya sebenarnya lebih bagus dalam artian bahwa kalau masa lalu berjuang sendiri-sendiri, sekarang berjuang bersama. Sehingga lebih mantap berjuang," tutur Retno.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Melawan Diskriminasi Sawit

Presiden Jokowi Terima Kunjungan Raja Malaysia di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo mengemudikan mobil golf bersama Raja Abdullah Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah di Istana Bogor Jawa Barat, Selasa (27/8/2019). Keduanya akan membahas empat poin untuk menguatkan hubungan Indonesia dan Malaysia. (Liputan6.com/Pool/Seskab:Abdurahma)

Selain itu, Indonesia dan Malaysia juga menyiapkan langkah-langkah lain untuk melawan diskriminasi sawit. Salah satunya dengan mencari pasar lain di luar Uni Eropa.

"Karena, toh, tujuan ekspor ke Uni Eropa tidak mayoritas. Masih banyak pasar yang dapat menyerap kelapa sawit kita, misalnya Tiongkok. Space yang ada masih sangat banyak, pada saat PM Xi Jinping bertemu Presiden Joko Widodo, mereka ingin meningkatkan," jelas Retno.

Kemudian, alternatif kedua adalah penyerapan penggunaan minyak kelapa sawit di dalam negeri. Menurut Retno, saat ini penyerapan sawit di dalam negeri juga sudah tampak signifikan.

"Sudah dalam tahap awal, penggunaan sawit untuk avtur. Jadi, kalau sawit dapat kita serap," ucapnya.

Sebelumnya, Jokowi mengajak Raja Abdullah meninjau Kebun Raya Bogor. Jokowi tampak menoypiri Raja Abdullah menggunakan mobil golf. Dibelakangnya, ada Iriana dan Permaisuri.

Mereka berkeliling Kebun Raya Bogor sekitar 10 menit. Usai berkeliling, Jokowi dan Raja Abdullah melanjutkan pertemuan bilateral.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya