Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang percaya bahwa warna ingus yang meler ketika kita flu, merupakan indikator seberapa parahnya sakit kita. Jika warnanya bening, maka itu hanya pilek biasa. Namun, ketika berubah menjadi kuning atau hijau dan kental, maka itu sudah parah.
Tahukah Anda bahwa semua anggapan itu salah? Menentukan jenis infeksi yang kita derita berdasarkan warna ingus, tidaklah efektif atau akurat.
Lendir (mucus) adalah gel yang melapisi hidung, usus, dan bahkan paru-paru kita. Sangat lengket dan licin. Ini karena lendir dirancang untuk membantu menjaga kuman dan virus keluar dari tubuh kita.
Advertisement
Baca Juga
Setiap bakteri yang mencoba keluar dan masuk tubuh, akan terjebak dalam lendir kita dan kemudian terbawa arus pencernaan atau tergerus oleh asam lambung kita yang kuat. Demikian menurut keterangan Kim Murphy, seorang peneliti imunologi di Monash University.
"Namun terkadang, proses ini tidak sepenuhnya berhasil dan akhirnya, kuman menginfeksi tubuh kita. Pilek disebabkan oleh virus dan ini masuk ke dalam sel kita, membuat kita sakit. Ketika kita flu, sistem kekebalan tubuh kita perlu menyingkirkan virus tersebut agar membuat badan kita lebih baik," ujarnya, seperti dikutip dari theconversation.com, Selasa (3/9/2019).
Sistem kekebalan kita terdiri dari banyak bagian yang berbeda. Salah satunya adalah sel khusus yang bernama neutrofil. Neutrofil merupakan jenis sel yang disebut phagocyte (sel yang memakan sesuatu).
Neutrofil suka memakan bakteri atau sel kita sendiri yang rusak karena infeksi, seperti virus yang menyebabkan pilek. Ketika kita masuk angin, neutrofil adalah salah satu sel yang membantu kita menjadi lebih baik.
Neutrofil bekerja sangat cepat, tetapi mereka tidak hidup lama. Begitu mereka mati, tubuh kita harus menyingkirkan mereka, yang biasanya akan berakhir di ingus yang otomatis meler saat kita flu.
Â
Cara Sistem Imun Menjaga Tubuh Kita
Neutrofil memiliki cara berbeda untuk membantu tubuh kita menjadi lebih baik. Mereka dapat memakan bakteri, mereka dapat mengirim jaringan dan menangkap kuman, atau mereka dapat mengirim bahan kimia untuk membunuh virus.
Semua proses ini menggunakan bahan kimia khusus yang disebut myeloperoxidase (MPO). MPO adalah bahan kimia di dalam tubuh yang kerap 'memutihkan'.
Seperti halnya cairan pemutih saat kita mencuci baju. MPO dapat memusnahkan infeksi. Neutrofil melepaskan MPO untuk menghabisi kuman jenis apa pun yang telah dimakannya.
MPO berwarna hijau dan karena neutrofil yang mati berakhir di ingus kita, maka MPO dalam neutrofil membuat ingus kita terlihat hijau.
Banyak orang berpikir bahwa ingus hijau menunjukkan kita benar-benar sakit atau perlu antibiotik untuk mengobati infeksi. Namun, ini semua tidak benar. Ingus hijau sebenarnya adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh kita berfungsi dan kita akan sembuh.
Umumnya, ketika kita mulai terserang flu, warna ingus yang pertama meler adalah bening. Ketika kuman masuk ke tubuh dan membuat kita benar-benar sakit, sistem imun kita melemah.
Lalu, salah satu cara perdana yang dilakukan sistem imun kita untuk melawan infeksi adalah memproduksi lendir dalam jumlah banyak, demi mengusir virus.
Beberapa hari kemudian, sel-sel kekebalan tubuh kita dapat diaktifkan kembali dan mengubah ingus yang tadinya bening jadi kuning atau hijau --yang juga tercampur karena bakteri.
Berikut 7 warna ingus yang biasanya keluar dari lubang hidung ketika kita flu, bersamaan dengan arti di baliknya, seperti dikutip dari situs healtline.com, Selasa (3/9/2019).
Advertisement
1. Bening
Ingus bening dianggap "normal" atau sehat. Tubuh Anda menghasilkan sekitar 1,5 liter cairan ini setiap hari, meskipun kita menelan sebagian besar.
Lendir jenis itu terdiri dari air dengan protein, antibodi, dan garam. Begitu mencapai perut, ini akan larut bersama asam lambung. Tubuh kita terus melakukan proses yang sama sepanjang waktu untuk membantu melapisi dan melindungi hidung dan sinus kita.
2. Putih
Jika Anda merasa sesak nafas atau mampet, ingus kita bisa saja berwarna putih. Kita juga mungkin mengalami pembengkakan atau peradangan di hidung dan aliran lendir terhambat.
Sesak nafas dan hidung mampet membuat ingus Anda kehilangan kandungan airnya. Kondisi itu membuat ingus menjadi kental dan bahkan memutih. Keduanya merupakan tanda bahwa Anda mungkin terserang flu atau infeksi.
Flu biasa dapat membuat Anda merasa tidak sehat. Gejala flu biasanya akan berkembang antara satu dan tiga hari setelah terpapar virus.Â
Gejala lain termasuk sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, bersin, demam tingkat rendah atau demam di atas 37 derajat Celcius (tapi masih rendah dari 38 derajat Celcius), dan sakit kepala ringan
Advertisement
3. Kuning
Ingus kuning adalah pertanda bahwa virus atau infeksi apa pun, masih tertinggal di dalam tubuh. Itu berarti bahwa sistem imun tubuh kita sedang melakukan perlawanan.
Warna kuning berasal dari sel-sel darah putih yang bersiap melakukan perlawanan. Usai sel ini melakukan tugasnya, mereka akan dibuang melalui ingus dan berwarna kuning kecoklatan. Proses ini biasanya berlangsung antara 10 hingga 14 hari.
4. Hijau
Jika sistem kekebalan tubuh kita siap untuk melawan infeksi, ingus kita dapat berubah menjadi hijau dan sangat kental. Warnanya berasal dari sel darah putih yang mati.
Namun, ingus hijau tidak selalu menjadi alasan untuk kita lari ke dokter. Bahkan, beberapa infeksi sinus mungkin disebabkan oleh virus, bukan karena bakteri.
Jika Anda menderita flu atau infeksi selama 12 hari atau lebih, mungkin inilah saat yang tepat untuk pergi ke dokter. Anda mungkin memiliki infeksi sinus atau infeksi bakteri lain yang memerlukan pengobatan.
Advertisement
5. Merah Muda atau Merah
Warna merah atau merah muda pada ingus biasanya disebabkan karena keluarnya darah dari hidung, yang terbawa ketika kita membuang ingus terlalu keras.
Anda juga harus mengunjungi dokter jika mengalami kesulitan bernafas, hidung berdarah dan ingusan selama lebih dari 30 menit, darah yang keluar setara dengan sekitar 1 sendok makan.
6. Oranye atau Cokelat
Ingus yang warnanya cokelat atau oranye mungkin merupakan hasil dari darah lama yang keluar dari tubuh. Prediksi lain, Anda mungkin telah menghirup sesuatu yang berwarna merah atau cokelat, yang mengubah warna ingus Anda dengan cepat, seperti debu, tembakau, atau asap knalpot yang hitam.
Advertisement
7. Hitam
Ingus hitam mungkin merupakan tanda infeksi jamur yang serius. Meskipun tidak umum, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rentan, gampang tertular jenis penyakit ini.
Ada empat jenis infeksi jamur pada sinus:
1. Sinusitis jamur miketoma.
Dihasilkan dari gumpalan spora yang menyerang rongga sinus. Perawatan yang dilakukan: pengikisan sinus yang terinfeksi.
2. Sinusitis alergi jamur.
Tipe ini lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat rinitis (radang selaput lendir hidung). Infeksi harus diangkat melalui pembedahan.
3. Sinusitis indolen kronis.
Jenis ini banyak ditemukan di daerah-daerah seperti Sudan dan India. Gejalanya termasuk sakit kepala, pembengkakan wajah, dan gangguan penglihatan.
4. Sinusitis fulminan.
Jenis ini dapat menyebabkan kerusakan pada sinus dan area tulang yang berisi bola mata dan otak.
Selain itu, perokok aktif atau mereka yang menggunakan narkoba juga kemungkinan ingus mereka hitam.