Liputan6.com, Putrajaya - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, pada Kamis 14 November 2019, bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia Mohammad bin Sabu dalam kunjungan kerjanya ke Negeri Jiran.
Staf Khusus Menhan RI Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, dalam kesempatan itu Menhan Malaysia memuji kematangan demokrasi Indonesia di mana dua saingan seperti Presiden RI Joko Widodo dan Prabowo bisa bersatu.
Advertisement
"Menhan Prabowo menyatakan, hal yang sama juga terjadi antara (Perdana Menteri Malaysia) Mahathir Mohamad dan (eks-Wakil PM Malaysia) Anwar Ibrahim," kata Dahnil dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (14/11/2019).
Kedua figur pemerintahan Malaysia itu merupakan kawan, berubah lawan, untuk kemudian menjadi koalisi lagi. Mahathir dan Anwar sama-sama memerintah Negeri Jiran sebagai PM dan Wakil PM pada 1991 - 1998.
Namun, keduanya terlibat dalam perselisahan politik selama bertahun-tahun sejak 1999. Anwar pun sempat dipenjara selama periode itu atas kasus dugaan sodomi --sebuah persoalan hukum yang merupakan ekses dari permusuhan tersebut.
Keduanya kini berkoalisi lagi sejak 2018, dengan PM Mahathir yang semakin senja menjanjikan Anwar menjadi penerusnya sebagai kepala pemerintahan Malaysia pada 2020 mendatang.
Simak video pilihan berikut:
Malaysia Harap Prabowo Bawa Kebaikan bagi ASEAN
Dahnil melanjutkan bahwa Menhan Malaysia berharap dengan ditunjuknya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan di Indonesia, akan membawa kebaikan bukan hanya untuk Indonesia-Malaysia, tapi juga seluruh ASEAN.
"ASEAN bisa saling membantu dalam pengembangan teknologi pertahanan," ungkap Dahnil.
Malaysia juga menekankan konsistensi Indonesia dalam kerja sama trilateral RI-Malaysia-Filipina dalam memberantas perompak dan terorisme.
"Menhan Malaysia menyampaikan pentingnya kerjasama pemberatasan perompak dan teroris antara Indonesia, Malaysia, serta Filipina," jelas Dahnil.
Dia juga menuturkan, Menhan Malaysia sempat menyinggung soal ibu kota baru Indonesia, yang menurutnya akan berdampak baik.
"Menhan Malaysia mengatakan ibu kota baru Indonesia akan berdampak baik untuk wilayah Malaysia yang dekat dengan ibu kota baru, yakni Sabah."
Dalam kesempatan itu pula, Menhan Malaysia menyampaikan salam dari pemimpin monarki Malaysia, Raja Abdullah untuk Prabowo.
"Prabowo juga menyampaikan balik salam dari Presiden Joko Widodo untuk rakyat Malaysia dan para Raja Malaysia, serta Perdana Menteri Malaysia," pungkasnya.
Advertisement