Jasad Manusia Diduga WNI Ditemukan di Perut Buaya Malaysia

WNI bernama Abdul Situju dilaporkan hilang saat mengumpulkan sayuran di sepanjang tepi sungai di Sarawak, Malaysia. Kemudian ditemukan jasad di perut buaya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Des 2019, 17:22 WIB
Diterbitkan 07 Des 2019, 17:22 WIB
Binatang Buas Buaya
Ilustrasi Foto Buaya (iStockphoto)

Liputan6.com, Miri - Seekor buaya berukuran panjang 4,2 meter ditembak mati di sungai yang mengalir melalui perkebunan di Distrik Ulu Suai, Sarawak utara.

Tim aksi Sarawak Forestry Corporation (SFC) wildlife memburu reptil itu dengan bantuan polisi dan penduduk desa. Tulang manusia dan sisa-sisa pakaian ditemukan di dalam perut buaya yang diangkut keluar dari sungai Jumat 7 Desember 2019 malam waktu setempat.

Kepala eksekutif SFC Zolkipli Mohamad Aton mengatakan, tulang-tulang dan pakaian itu diyakini milik seorang pekerja perkebunan asal Indonesia, Abdul Situju yang berusia 33 tahun. WNI itu dilaporkan menghilang saat mengumpulkan sayuran di sepanjang tepi sungai.

Perburuan buaya dimulai pada 29 November lalu, setelah penemuan jenazah manusia di tepi sungai yang mengalir melalui perkebunan yang terletak di antara Miri dan Bintulu. Sejumlah potongan tubuh seperti tangan dan batang tubuh ditemukan di sekitarnya.

Zolkipli mengatakan polisi memanggil SFC untuk melacak buaya, setelah pekerja perkebunan mengatakan mereka melihat buaya besar bersembunyi di daerah rawa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hewan Berbahaya

Binatang Buas Buaya
Ilustrasi Foto Buaya (iStockphoto)

Zolkipli, dalam sebuah pernyataan pers, berterima kasih kepada polisi dan penduduk desa setempat atas bantuan mereka dalam menangkap reptil pembunuh itu.

Dia mengingatkan publik untuk memperingatkan pihak berwenang atau menelepon pihak berwenang, ketika menemukan makhluk berbahaya itu dan tidak mencoba dan menanganinya sendiri.

"Buaya sangat berbahaya, jadi yang terbaik adalah mengingatkan kita jika ada penampakan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya