Liputan6.com, New Delhi - India akan menghabiskan miliaran dolar untuk membangkitkan kembali sektor pertanian, meningkatkan pembelanjaan infrastruktur untuk menciptakan lapangan kerja, dan memangkas pajak.
Advertisement
Dilansir dari VOA Indonesia, Senin (3/2/2020), semua hal itu merupakan upaya untuk mendorong kondisi perekonomiannya yang tersendat, yang mencatat pertumbuhan terburuk dalam satu dekade.
"Ini adalah anggaran untuk untuk mendorong pendapatan dan meningkatkan daya beli," kata Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman, Sabtu 1 Februari, di parlemen ketika anggaran 2020 dipaparkan. "Kami ingin memastikan uang ada di tangan rakyat, terutama bagi kelas menengah ke bawah."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pesimis
Namun para ekonom memperingatkan bahwa pemulihan yang cepat kemungkinan tidak akan terjadi di ekonomi terbesar ketiga di Asia itu.
"Saya tidak melihat ekonomi akan bangkit kembali selama sedikitnya setahun, dan bahwa itu merupakan penilaian yang terlalu optimistis," kata Santosh Mehrotra, profesor ekonomi pada Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi.
"Situasinya masih suram," tambahnya.
Para analis politik mengatakan membangkitkan kembali ekonomi penting bagi Perdana Menteri Narendra Modi, yang berkuasa enam tahun lalu.
Ia menjanjikan akan meningkatkan ekonomi India dan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan, namun kemudian menghadapi kritikan karena memusatkan perhatian pada agenda nasionalis Hindu pada masa jabatan keduanya.
Advertisement