Liputan6.com, Jakarta - Rocky Mountain Laboratories (RML) di National Institute of Allergy and Infectious Diseases atau Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengungkapkan beberapa gambar pertama dari SARS-CoV-2, Virus Corona baru yang telah membuat lebih dari 60.000 orang terinfeksi dan menewaskan 1.370 lainnya dalam wabah yang dimulai di Wuhan, China.
Virus itu disebutkan sebagai gumpalan infeksi kecil yang terbuat dari DNA atau RNA yang terbungkus dalam mantel protein. Mereka terlalu kecil untuk dilihat oleh mikroskop cahaya tipikal.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Live Science, Jumat (14/2/2020), para peneliti di RML mencitrakan sampel virus dan sel yang diambil dari pasien AS yang terinfeksi COVID-19 (nama baru untuk penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2) menggunakan dua jenis mikroskop resolusi tinggi - mikroskop elektron pemindaian dan mikroskop elektron transmisi.
Keduanya menggunakan sorotan elektron yang terfokus daripada sorotan cahaya untuk sampel gambar. (Warna ditambahkan kemudian ke gambar.)
Virus SARS-COV-2 terlihat mirip dengan Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) yang muncul pada 2012, dan severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV) yang muncul pada 2002, menurut sebuah pernyataan.
Itu karena ketiga virus ini berada dalam keluarga yang sama dengan "Virus Corona," yang dinamai karena bentuknya yang seperti mahkota (paling jelas terlihat pada gambar elektron transmisi). Sedangkan kata "corona" dalam bahasa Latin berarti "mahkota.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Virus Corona di Hubei
Korban tewas akibat wabah Virus Corona di Provinsi Hubei China naik 116, kata komisi kesehatan provinsi itu pada Jumat 14 Februari.
Komisi tidak mengungkapkan jumlah total kematian dari virus yang baru diidentifikasi, yang saat ini sudah mencapai 1.383.Â
Dari jumlah kasus kematian baru, 88 terjadi di ibu kota Provinsi Wuhan, di mana virus seperti flu diyakini berasal akhir tahun lalu.
4.823 kasus lainnya telah terdeteksi di Hubei, menjadikan totalnya di provinsi itu menjadi 51.986. Lebih dari empat perlima dari kasus baru provinsi itu ada di Wuhan.
Korban harian naik dengan rekor lebih dari 240 pada hari Kamis setelah komisi tersebut mulai menghitung kasus yang didiagnosis melalui metode klinis baru. Hal ini kemudian memicu kekhawatiran bahwa epidemi corona nyatanya jauh lebih buruk daripada yang dilaporkan.
Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun bergerak untuk menenangkan ketakutan, mengatakan angka-angka baru itu "tidak mewakili perubahan signifikan dalam lintasan wabah".
Advertisement