Tak Lama Sepakat Damai, AS Gempur Taliban di Afghanistan Via Udara

Usai perjanjian damai antara AS dan Taliban telah disepakati, AS kini melakukan serangan udara pertama di Afghanistan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 05 Mar 2020, 11:29 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2020, 11:29 WIB
Pasukan Taliban
Pasukan Taliban (AP)

Liputan6.com, Kabul - Militer AS telah melakukan serangan udara terhadap Taliban di Afghanistan. Serangan ini dilakukan hanya beberapa jam setelah Presiden Donald Trump mengatakan ia telah melakukan "pembicaraan yang sangat baik" dengan seorang pemimpin kelompok itu.

AS menandatangani kesepakatan dengan Taliban pada hari Sabtu lalu, yang bertujuan membawa perdamaian ke Afghanistan setelah berlangsungnya perang menahun. Demikian seperti melansir dari BBC, Kamis (5/3/2020). 

Tetapi seorang juru bicara pasukan AS mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara pada hari Rabu sebagai tanggapan terhadap Taliban yang menyerang pasukan Afghanistan di Provinsi Helmand.

Taliban pun kemudian menyerukan de-eskalasi.

Dalam sebuah postingannya di Twitter, juru bicara Suhail Shaheen mengatakan kelompok itu "berencana untuk menerapkan semua bagian perjanjian satu demi satu untuk mencegah eskalasi konflik".

"Sisi yang berlawanan juga harus menghilangkan hambatan dalam menerapkan semua bagian dari perjanjian sehingga dapat berjalan mulus, dan demi perdamaian komprehensif bagi rakyat Afghanistan untuk memiliki hak-hak dasar mereka," tambahnya.

Hingga kini, masih belum ada informasi jelas apakah ada korban atau tidak dari serangan tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tanggapan AS

Donald Trump besama pasukan AS di Afghanistan. (AFP)
Donald Trump besama pasukan AS di Afghanistan. (AFP)

Serangan pada hari Rabu tersebut merupakan yang pertama dilakukan oleh AS terhadap Taliban dalam 11 hari, ketika pengurangan dalam perjanjian kekerasan dimulai antara kedua belah pihak menjelang perjanjian hari Sabtu.

Dalam pernyataan di Twitter, Kolonel Sonny Leggett, juru bicara pasukan AS di Afghanistan, mengatakan itu adalah "serangan defensif" untuk mengganggu serangan terhadap pos pemeriksaan Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan.

Juru bicara itu menambahkan bahwa AS masih "berkomitmen untuk perdamaian" tetapi memiliki tanggung jawab untuk membela mitra Afghanistan-nya. Dia mengatakan bahwa rakyat Afghanistan dan AS telah memenuhi sisi kesepakatan mereka, sementara Taliban tampak berniat "menyia-nyiakan" kesempatan itu.

Pada hari Selasa saja, katanya, Taliban telah melancarkan 43 serangan terhadap pos-pos pemeriksaan milik pasukan Afghanistan di Helmand.

"Kami menyerukan kepada Taliban untuk menghentikan serangan yang tidak perlu dan menjunjung tinggi komitmen mereka. Seperti yang telah kami tunjukkan, kami akan membela mitra kami ketika diminta," tulisnya.

Taliban sejauh ini menolak untuk mengkonfirmasi atau menolak bertanggung jawab atas setiap serangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya