Donald Trump Bagikan BLT Rp 19,5 Juta ke Warga AS karena Corona COVID-19

Presiden AS Donald Trump dan badan legislatif AS sepakat bagikan BLT di kala epidemi Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Mar 2020, 18:19 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 18:19 WIB
Hari Thanksgiving, Trump Tengok Tentara AS di Afghanistan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengangkat nampan makan malam saat mengunjungi Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan, Kamis (28/11/2019). Kunjungan dadakan Trump pada hari Thanksgiving tersebut mengejutkan pasukan AS yang bertugas di Afghanistan. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Kabar gembira bagi rakyat Amerika Serikat. Presiden Donald Trump dan badan legislatif AS telah sepakat mengucurkan paket ekonomi sebesar US$ 2 triliun untuk melawan Virus Corona COVID-19. 

Paket ekonomi US$ 2 triliun ini baru saja lolos pada Rabu 25 Maret malam waktu AS. Presiden Donald Trump menyambut bahagia lolosnya stimulus ini.

Pada paket fantastis itu, ada pula alokasi bantuan langsung tunai (BLT) bagi tiap orang dewasa sebesar US$ 1.200 (Rp 19,5 juta). Paket bantuan ini dibagi menjadi beberapa bagian dan ada bonus bagi yang punya anak. 

Berdasarkan laporan The Washington Post, Kamis (26/3/2020), uang BLT khusus Virus Corona ini diberikan kepada warga yang pendapatannya US$ 75 ribu (Rp 1,2 miliar) per tahun. Perhitungan pendapatan disesuaikan dengan laporan pajak tahun lalu.

Khusus mereka yang pendapatannya melewati US$ 75 ribu, maka BLT-nya akan dikurangi US$ 5 untuk setiap tambahan penghasilan US$ 100. Mereka yang penghasilannya melebihi US$ 99 ribu (Rp 1,6 miliar) tidak dapat BLT.

Pasangan yang menikah akan mendapat BLT sebesar US$ 2.400 (Rp 39 juta) jika pendapatan keduanya tak melebihi US$ 150 ribu. Dan jika pasangannya punya anak, maka BLT bertambah US$ 500 (Rp 8,1 juta).

Untuk single parent juga berhak mendapatkan tambahan yang sama bila punya anak.

BLT akan dikirim pada bulan depan lewat deposit atau cek. Kebijakan ini hanya berlangsung sekali, tetapi Presiden Donald Trump mengaku siap memperpanjangnya bila perlu.

Paket ekonomi ini tak hanya untuk BLT. CBS News mencatat  ada dana pinjaman sebesar US$ 367 miliar (Rp 5.974 triliun) untuk bisnis kecil, serta anggaran US$ 350 miliar (Rp 5.697 triliun) bagi rumah sakit.

Ada pula dana pinjaman US$ 500 miliar (Rp 8.137 triliu) bagi industri-industri besar. Angka itu termasuk dana untuk industri penerbangan yang sangat terdampak Virus Corona, dan angkanya mencapai US$ 25 miliar (Rp 406 triliun).

(US$ 1 = Rp 16.251)

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pasien Corona COVID-19 Meninggal di AS Tembus 1.000 Orang

Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)
Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)

Angka kematian yang disebabkan Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat sudah menembus 1.000 orang pada Rabu malam waktu setempat. Total hari sebelumnya ada 827 yang meninggal.

Dilaporkan New York Post, hingga Kamis (26/3/2020), ada 1.031 korban meninggal di AS. Untuk jumlah kasus, AS mencatat ada 68.572 kasus terkonfirmasi.

Saat ini AS berada di peringkat tiga dari segi kasus terkonfirmasi. Dua negara lainnya adalah China dan Italia yang punya angka kasus tertinggi di benua masing-masing.

Presiden AS Donald Trump mengatakan, negaranya sudah melakukan tes besar-besaran. Jumlah orang yang dites di AS sudah melewati jumlah di Korea Selatan yang lebih dulu tes Virus Corona secara masif.

"Baru saja dilaporkan bahwa Amerika Serikat teah melakukan lebih banyak testing ketimbang negara lain sejauh ini! Faktanya, dalam jangka delapan hari, Amerika Serikat sekarang telah melakukan lebih banyak testing ketimbang yang dilaksanakan Korea Selatan (yang telah menjadi penguji yang sangat sukses) selama jangka delapan minggu. Kerja bagus!" ujar Trump via Twitter.

Hingga Kamis ini, Korea Selatan telah melakukan tes untuk 364.942 orang. 341 ribu di antaranya negatif Virus Corona.

Wilayah yang paling parah terdampak di AS adalah California dan New York.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya