Saat Corona COVID-19 Melanda Dunia, Ini Cara China Lancarkan Perdagangan ke RI

Qiu Xinli, Konselor Politik Kedutaan Besar China untuk Indonesia menjelaskan bagaimana China dan Indonesia akan menindaklanjuti kerjasamanya pasca-pandemi Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Jun 2020, 11:07 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 11:03 WIB
FOTO: Corona Mereda, Kota Terlarang China Kembali Dibuka
Pengunjung mengenakan masker saat berswafoto di Kota Terlarang, Beijing, China, Jumat (1/5/2020). Kota Terlarang kembali dibuka setelah ditutup lebih dari tiga bulan karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta- Dalam sebuah konferensi pers secara virtual pada Selasa, 2 Juni 2020, Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia membagikan bagaimana kerja sama Tanah Air kita dengan negara mereka untuk menangani Virus Corona COVID-19, dan relasi antara kedua negara tersebut juga dengan isu-isu terkait. 

Pada kesempatan tersebut, Konselor Politik Kedutaan Besar China untuk Indonesia Qiu Xinli menjelaskan bagaimana China dan Indonesia akan menindaklanjuti kerjasamanya pasca pandemi Corona COVID-19. 

Qiu Xinli juga mengatakan bahwa "Di bidang pertukaran politik, pimpinan kedua negara akan terus menjaga kontak mengenai hubungan bilateral dan masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama melalui pembicaraan telepon dan saling kirim surat."

Mengintensifkan komunikasi antar instansi secara virtual juga dikatakan Qiu Xinli akan dilakukan oleh kedua pihak (China dan Indonesia), dan mengadakan diskusi untuk mengembalikan kunjungan timbal balik yang telah direncanakan setelah pandemi telah diatasi.

"Untuk peringatan 70 tahun hubungan diplomatik China dan Indonesia, kedua pihak akan mendiskusikan untuk penggelaran berbagai acara yang diantaranya adalah Seminar Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik RRT-RI, dan Short Film Competition Cerita China-Indonesia pada Era Baru dengan tujuan menciptakan suasana kondusif bagi perkembangan hubungan antara kedua negara," tutur Qiu Xinli. 

Selain itu, Qiu Xinli juga membagikan bahwa pihak China telah bersedia bekerjasama dengan pihak Indonesia untuk menindaklanjuti proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, Koridor Ekonomi Komprehensif dan sebagainya, untuk kerjasama di bidang pragmatis mereka, demikian sepeti dikutip dari sesi tanya jawab Online Press Conference dengan Qiu Xinli, Political Counselor, Rabu (3/6/2020). 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Penerbangan Kargo dan Perdagangan

FOTO: Corona Mereda, Kota Terlarang China Kembali Dibuka
Pengunjung mengenakan masker saat berpose di Kota Terlarang, Beijing, China, Jumat (1/5/2020). Kota Terlarang kembali dibuka setelah ditutup lebih dari tiga bulan karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Sedangkan mengenai penerbangan, Qiu Xinli, Konselor Politik Kedutaan Besar China untuk Indonesia, menyampaikan bahwa China mendukung penambahan jumlah penerbangan kargo maupun charter flight, untuk menjamin kelancaran perdagangan antara kedua negara.

Menurut pernyataan Qiu Xinli, Expo Impor Internasional China ke-3 akan digelar pada bulan November mendatang, dan pihak Indonesia disampaikan telah mengkonfirmasi kehadiran mereka. 

Pihak China juga ia sampaikan bersedia mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam berbagai pameran ekonomi dan perdagangan yang diantaranya termasuk China-ASEAN Exposition, Canton Fair, dan China International Fair for Investment &Trade. 

Undangan untuk berpartisipasi itu, menurut Qiu Xinli, diberikan dengan harapan agar pihak Indonesia dapat mengoptimalkan acara-acara tersebut untuk memperluas ekspornya ke China.

"Dalam hal kerjasama multilateral, pihak China sangat mementingkan peranan penting Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan G20," kata Qiu Xinli. 

Selain itu, Qiu Xinli menambahkan, "Kami bersedia terus menjaga komunikasi dan koordinasi intensif dalam urusan global maupun regional, serta memperdalam sinergi dalam berbagai mekanisme multilateral termasuk PBB, G20 dan WHO agar menyumbangkan kontribusi semestinya kepada kedua negara sekaligus seluruh komunitas internasional untuk memenangi COVID-19 dan memulihkan kembali perkembangan ekonomi dan sosial."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya