Liputan6.com, Kuala Lumpur- Seorang pengacara Rosmah Mansor, mengatakan pada Rabu 10 Juni 2020 bahwa ratusan tas milik mantan ibu negara Malaysia, itu mengalami kerusakan serius setelah diamankan oleh polisi.
Selain disorot karena gaya hidupnya yang dikenal boros, Rosmah Mansor juga menuai kritik pada kemarahan publik di masa pemerintahan suaminya, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, yang dituduh menjarah kas negara.
Baca Juga
Pasangan suami istri tersebut mendapatkan tuduhan korupsi dan diadili, setelah kekalahan Najib Razak dalam pemilihan tahun 2018.
Advertisement
Dalam penggerebekan, polisi menyita lebih dari 500 tas mewah di properti terkait milik Rosmah Mansor dan Najib Razak, dan lebih dari 12.000 buah perhiasan yang diduga dibeli menggunakan uang publik yang dikorupsi. Nilai dari barang-barang itu diperkirakan mencapai lebih dari $270 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,8 triliun.
"Tetapi polisi sudah menuliskan nomor pada barang bukti menggunakan tinta permanen," kata pengacara mantan PM Malaysia tersebut, Muhammad Shafee Abdullah, dan menyebutnya "Tidak menunjukkan hormat sama sekali pada barang itu."
Muhammad Shafee Abdullah menyampaikan keluhannya kepada pengadilan Kuala Lumpur pada persidangan di salah satu persidangan Najib Razak, dengan mengatakan bahwa pihak berwenang "ceroboh pada cara mereka menangani barang bukti yang berharga" dan mungkin telah merugikan jutaan dolar akibat kerusakan.
Muhammad Shafee Abdullah juga mengatakan, "Sekarang pemerintah harus bertanggung jawab untuk membayar kerusakan atau mengganti produk," demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (11/6/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Respons Publik yang Beragam
Kerusakan dilaporkan telah diketahui oleh Rosmah Mansor dan Najib Razak pada barang-barang mewah itu saat inspeksi yang diadadakan di bank sentral Malaysia, di mana mereka mempunyai izin untuk mempersiapkan pembelaannya.
Saat membahas kerusakan barang-barang mewah itu, respons publik Malaysia di dunia maya pun beragam untuk mantan ibu negara tersebut.
Dalam sebuah postingan di Twitter, salah satu pengguna menyampaikan, "Nyonya akan sangat hancur," sementara pengguna media sosial lainnya memuji polisi karena melakukan "pekerjaan yang baik."
Advertisement