Australia Laporkan Angka Kematian Harian Terbanyak Sejak Awal Pandemi

Australia melewati hari paling mematikan terbanyak akibat pandemi virus Corona baru.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Jul 2020, 08:50 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2020, 08:00 WIB
Bendera negara Australia - AFP
Bendera negara Australia - AFP

Liputan6.com, Melbourne - Australia telah mengalami hari paling mematikan dari Virus Corona COVID-19 sejak pandemi dimulai, dengan pihak berwenang melaporkan sepuluh kematian pada Minggu, 26 Juli dan peningkatan infeksi baru, meskipun upaya penguncian dilakukan secara intensif.

Angka kematian akibat Virus Corona COVID-19 di negara itu naik menjadi 155 dan negara bagian tenggara Victoria melaporkan lebih dari 450 infeksi baru dalam 24 jam terakhir. Demikian seperti dilaporkan oleh Channel News Asia, Minggu (26/7/2020). 

Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews yang jelas prihatin mengatakan sepuluh orang berusia antara 40-an dan 80-an telah meninggal, di mana tujuh kematian terkait dengan wabah terjadi di fasilitas perawatan lansia.

Ini adalah kematian terburuk yang terjadi akibat virus di Australia sejak penyakit ini pertama kali muncul. 

Australia telah menghindari dampak terburuk pandemi sejauh ini, mencatat hanya 14.000 kasus--jumlah yang lebih sedikit dari yang dilihat oleh banyak negara yang paling terpukul dalam satu hari.

Akan tetapi, gelombang infeksi kedua masih mengancam negara tersebut. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tingginya Angka Kasus

Miniatur Bendera Nasional Selandia Baru dan Australia
Akademisi mengatakan, hubungan Australia dan Selandia Baru tidak bisa lagi bersatu seromantis dahulu. (iStockphoto)

Jumlah kasus baru dinilai sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir, meskipun lima juta orang di Melbourne menghabiskan waktu selama dua minggu terakhir dalam kurungan.

Polisi dan militer menjaga perbatasan negara dan mengunjungi rumah-rumah untuk menegakkan perintah karantina.

"Hal-hal ini berubah dengan cepat, tetapi kita harus mengatakan angka-angka ini terlalu tinggi," kata Andrews.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya