Pertama Kalinya, Polisi Wanita Arab Saudi Ikut Amankan Ibadah Haji

Petugas polisi perempuan Arab Saudi berpartisipasi dengan pasukan keamanan Makkah untuk pertama kalinya, selama musim haji tahun ini.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Jul 2020, 16:35 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 16:35 WIB
ibadah haji di tengah pandemi COVID-19
Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi COVID-19, pemerintah Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (Saudi Media Ministry via AP)

Liputan6.com, Makkah- Untuk pertama kalinya, petugas polisi wanita Arab Saudi berpartisipasi dengan pasukan keamanan Makkah selama musim haji 2020 atau 1441 Hijriah.

Keterlibatan para petugas polisi wanita tersebut terjadi menyusul pengumuman pemerintah Arab Saudi pada 2019 yang memberikan izin bagi perempuan bergabung dengan dinas kepolisian dan militer. 

Para polisi wanita kini dapat bergabung dengan rekan-rekan pria mereka dalam menjaga kota suci selama musim haji 2020.

Ibadah haji kali ini sangat berbeda dari biasanya, dengan adanya langkah-langkah ketat untuk menghentikan penyebaran Virus Corona.

"Ini adalah sumber kebanggaan dan kebahagiaan bagi kami. Haji adalah musim yang sangat sibuk bagi kami, tidak seperti hari-hari normal," ungkap salah satu angkatan pertama kadet perempuan yang lulus dari pelatihan kepolisian, Afnan Abu Hussein, kepada Al-Ekhbariya TV.

Rangkaian ibadah haji 2020 telah dimulai pada 29 Juli, ketika para jamaah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah dengan aturan keamanan yang ketat.

Direktur Jenderal Urusan Haji dan Umrah di Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Sari Asiri, mengatakan, "Setiap kelompok jemaah memiliki pemimpin untuk memfasilitasi dan mengendalikan gerakan mereka untuk memastikan jarak sosial."

"Selain itu, setiap kelompok juga didampingi oleh seorang profesional kesehatan untuk memantau status kesehatan jemaah dan membantu mereka ketika dibutuhkan," tambah Sari Asiri.

Untuk memastikan keselamatan para jemaah sebelum kedatangan mereka di Makkah, proses pemeriksaan kesehatan yang ketat juga dilakukan pihak berwenang di Arab Saudi.

Sari Asiri menerangkan, "Kami mengunjungi setiap jamaah di rumah mereka dan melakukan tes secara keseluruhan untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka, dan kami memantau setiap hari sampai mereka tiba di hotel mereka di Makkah," seperti dikutip dari Arab News, Kamis (30/7/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Pemeriksaan Kesehatan hingga Jaga Jarak

ibadah haji di tengah pandemi COVID-19
Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi COVID-19, pemerintah Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (Saudi Media Ministry via AP)

Selain para jemaah, semua pekerja yang melayani aktivitas ibadah haji tahun ini juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan mereka bebas dari Corona COVID-19. 

Tak hanya itu, rumah sakit dan pusat kesehatan di Makkah juga telah disiapkan untuk menghadapi keadaan darurat apa pun.

Sementara untuk Hari Tarwiyah (mengambil air), yang berlangsung pada 29 Juli, adalah hari pertama ritual ibadah haji. Para Jamaah menuju ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf dan berjalan melintasi area bukit antara Safa dan Marwah.

Beberapa ratus jamaah yang mendapatkan giliran untuk melakukan ibadah haji di Masjidil Haram tahun ini diatur untuk berjalan dalam kelompok mereka di sepanjang jalur khusus dan mengikuti pemandu mereka.

Bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dan otoritas keamanan setempat, protokol gerakan itu dibuat dan diimplementasikan oleh Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci.

Selain itu, pemerintah juga telah mengalokasikan pintu masuk dan keluar khusus untuk setiap kelompok jamaah haji agar dapat menghindari keramaian dan memastikan kelancaran pergerakan serta pengaturan langkah-langkah social distancing, yang dianggap telah melewati uji efisiensi untuk hari pertama haji.

Pasukan Pertahanan Sipil Arab Saudi telah meningkatkan kesiapan mereka di Mina untuk menyambut para jemaah di mana mereka akan menginap sebelum mendatangi gunung Arafat.

Selain langkah-langkah penjagaan kesehatan, Badan Keamanan Publik Arab Saudi juga mengumumkan bahwa mereka telah mengamankan hingga 244 pelanggar aturan haji yang berusaha memasuki situs-situs suci tanpa izin.

Kendati demikian, seorang juru bicara dari badan tersebut meminta warga dan ekspatriat untuk mematuhi hukum dan instruksi haji, seraya menekankan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan penjagaan ketat di sekitar Makkah dan area-area suci lainnya. 

Mereka yang ditangkap di situs-situs suci tanpa izin berisiko mendapatkan denda hingga 10.000 Saudi Riyal,  dengan denda yang berpotensi bertambah karena pelanggaran yang dilakukan secara berulang.

Ada sekitar 2,5 juta jemaah setiap tahunnya yang mendatangi Kota Makkah untuk melaksanakan ibadah haji, tetapi karena pandemi Corona COVID-19,  hanya ada sekitar 1.000 yang dapat melaksanakannya pada 2020. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya