Update 13 Agustus: Kasus Corona COVID-19 Dunia 20,4 Juta, di AS Tembus 5,1 Juta

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus Virus Corona COVID-19 tertinggi di dunia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Agu 2020, 09:19 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2020, 08:35 WIB
Brussel Wajibkan Pemakaian Masker di Tempat Umum
Orang-orang memakai masker saat berjalan di Brussel, Belgia, Rabu (12/8/2020). Penggunaan masker menjadi wajib di tempat umum di Brussel karena kasus Covid-19 naik ke tingkat kewaspadaan yang menempatkan kota itu di antara yang paling parah terkena dampak corona di Eropa. (François WALSCHAERTS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus Virus Corona COVID-19 di dunia telah mencapai 20.461.772 dengan 745.780 kematian. Sedangkan, angka kesembuhan secara global telah mencapai 13.689.559. 

Dari angka tersebut, negara-negara yang memiliki angka kasus tertinggi masih sama yakni Amerika Serikat, Brasil dan kemudian diikuti oleh India.

Berdasarkan data dari Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Amerika Serikat telah mencatat 5.192.698 kasus dengan 165.924 angka kematian. 

Sedangkan Brasil melaporkan 3.109.630 kasus dengan 103.206 kematian. 

Selanjutnya, disusul oleh India yang telah memiliki 2.329.638 kasus dengan 103.026 kematian. 

Menurut data dari Worldometers.info, angka kasus yang masih aktif adalah 6.345.556 dengan presentasi hanya 1% yang berada dalam kondisi kritis sedangkan lainnya berada dalam kondisi stabil. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Pengembangan Vaksin Virus Corona

Vaksin pencegah infeksi Virus Corona yang dikembangkan Pusat Penelitian Federal Gamaleya di Moskow, Rusia. (Xinhua/RDIF)
Vaksin pencegah infeksi Virus Corona yang dikembangkan Pusat Penelitian Federal Gamaleya di Moskow, Rusia. (Xinhua/RDIF)

Pemerintah AS telah membuat kesepakatan dengan Moderna untuk 100 juta dosis potensi vaksin COVID-19.

Sementara itu, pengumuman vaksin perdana oleh Rusia sendiri menghadapi skeptisisme yang semakin meningkat.

Di sisi lain, Inggris jatuh ke dalam resesi terdalam dari ekonomi global utama mana pun setelah membukukan penurunan kuartalan terburuk dalam rekor di kuartal kedua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya